Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penularan Infeksi Rentan Terjadi Dalam Pesawat Terbang

Kompas.com - 19/05/2016, 19:47 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penularan infeksi virus maupun bakteri perlu diwaspadai saat berpergian. Apalagi jika melakukan perjalanan ke luar negeri, bertemu dengan banyak orang dari berbagai negara.

Dokter spesialis telinga, hidung, dan tenggorkkan dari Mount Elizabeth Novena Hospital, Singapura, dokter Jeeve Kanagalingam mengatakan, penularan infeksinsaat berpergian sebenarnya rentan terjadi di dalam pesawat terbang.

"Kebanyakan orang terjangkit kuman di dalam pesawat, kalau udara dalam pesawat tidak bersih," kata Jeeve di sela-sela acara Hand Over Ceremony of Betadine di Jakarta, Kamis (19/5/2016).

Berdasarkan penelitian The Journal of Environmental Health Research, kelembaban udara dalam kabin yang rendah membuat sistem kekebalan tubuh menurun, sehingga rentan terinfeksi kuman maupun virus.

Penelitian ini menyebutkan, kemungkinan tertular penyakit flu di pesawat lebih dari 100 kali lipat dibandingkan di darat.  Sementara itu, The Wall Street Journal mengutip sebuah penelitian menemukan, peningkatan resiko terkena flu bisa meningkat 20 persen jika melakukan perjalanan dengan pesawat terbang. 

Jeeve mengatakan, untuk mencegah risiko penularan infeksi, sebaiknya menggunakan masker. Jika ada salah satu penumpang yang flu atau membawa virus lain, bisa mudah menular melalui udara. Selain itu, cuci tangan pakai antiseptik sebelum maupun sesudah makan dan setelah dari toilet. Bakteri yang tak terlihat bisa saja berada di kursi pesawat.

Kesehatan mulut pun perlu dijaga dengan menggunakam obat kumur. Obat kumur berguna untuk mengurangi penularan infeksi di mulut. Hal tersebut dinilai efektif mencegah penularan virus maupun bakteri dari seseorang ke orang lain saat melakukan perjalanan.

Menjaga kesehatan dan kebersihan di dalam pesawat terbang bukan hanya mencegah penularan infeksi seperti flu, tetapi juga mencegah risiko penularan infeksi yang bisa menyebabkan kematian seperti MERS-CoV dan Ebola.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau