KOMPAS.com - Dua tahun lalu, Rachel Owens adalah seorang wanita yang sangat sehat. Di usia yang ke 34 tahun, dia adalah seorang pelari marathon sekaligus wakil presiden di tempat kerjanya. Dia juga sedang dalam proses memulai bisnisnya sendiri dan sedang menunggu kelahiran bayinya.
Kemudian, pada suatu pagi, hidupnya berubah. "Saya bangun untuk ikut lomba marathon, tapi merasa lumpuh di sisi tubuh sebelah kiri. Saya pikir ini karena cara saya tidur dan saya menyalahkan kasur khusus ibu hamil yang saya pakai," kisah Rachel.
Rachel adalah wanita yang aktif dan berhati-hati terhadap apa yang dia makan. Dia tidak memiliki masalah kesehatan yang berarti seperti kolesterol tinggi. Apa yang salah?
Karena tak bisa menggerakkan tubuh, bahkan jari sekalipun, Rachel meminta suaminya untuk menelepon partner lari marathonnya. Untungnya, pasangan ini segera sadar bahwa ada sesuatu yang serius yang sedang terjadi. Kemudian mereka segera menghubungi 911.
Ternyata Rachel mengalami stroke hemoragik. Dokter percaya hal itu disebabkan oleh ruptured arteriovenous malformation (AVM) atau pecahnya malformasi arterivena. Rachel akan menghabiskan empat minggu di ICU dan minimal dua tahun pemulihan dari stroke untuk bisa kembali normal.
Stroke tidak hanya menyerang orang tua. Sekitar 10 persen penderitanya berusia di bawah 50 tahun, menurut sebuah penelitian yang dipublikasikan oleh JAMA.
Ketika paramedis tiba, mereka langsung tahu apa yang sedang terjadi, dan Rachel dioperasi segera setelah dia tiba di rumah sakit.
Karena tidak kehilangan oksigen, dokter meyakinkan Rachel bahwa bayinya yang belum lahir akan baik-baik saja. "Saya tetap khawatir dan berharap dia tidak terpengaruh oleh obat yang saya minum," katanya
Dokter percaya Rachel akan selamat dari stroke, karena dia begitu sehat dan tubuhnya bisa mengelola oksigen dengan baik. Hanya saja waktu pemulihannya akan lama. "Perbaikan otaknya sendiri mungkin akan memakan waktu selama hidup Anda," ucap Rachel.
Untungnya, keluarga Rachel sangat mendukungnya. Suami Rachel menghabiskan waktu seminggu penuh di rumah sakit.
Ayah dan ibunya pindah ke daerah New York tempat Rachel dan suaminya tinggal. Ibunya juga menemani Rachel menjalani fase rehab selama satu bulan penuh. Adiknya, yang juga sedang hamil tujuh bulan, mulai cuti melahirkan lebih awal untuk menghabiskan hari-harinya di sisi Rachel.
Biasanya dokter akan menggunakan angiogram untuk memastikan diagnosa AVM yang menyebabkan stroke seperti yang dialami Rachel.
Namun, prosedur ini tidak dianjurkan pada usia kehamilan 31 minggu seperti yang Rachel alami. Jadi, untuk menghindari komplikasi lebih lanjut, Rachel dijadwalkan menjalani operasi Caesar pada tanggal 7 Juli, 2014, dan dia melahirkan seorang bayi perempuan yang sehat. "Secara emosional, itu adalah waktu-waktu yang sangat sulit," kata Rachel.
Pemulihan pikiran dan tubuh
Sekitar 32 minggu setelah stroke, Rachel menjadi pasien rehabilitasi. Dia menghabiskan waktu lima bulan di kursi roda karena tidak bisa berjalan.