JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak orang tidak mau melakukan tes laboratorium kesehatan karena takut dengan hasilnya, meski sehari-hari merasa fit. Bagaimana caranya biar tidak begitu?
“Agar tidak ngeri melihat hasilnya, perlu persiapan pemeriksaan,” ujar dokter dari Laboratorium Klinik Prodia Diah Syarifah saat dihubungi Kompas.com, Jumat (10/6/2016).
Persiapan yang harus dilakukan pasien tergantung dari jenis pemeriksaan yang hendak dilakukan.
(Baca: Gampang Capek dan Sering Pusing, Yakin Cuma Anemia?)
“Misalnya untuk pemeriksaan kadar glukosa, pasien harus puasa minimal 8 jam. Beda lagi dengan pemeriksaan trigliserida—lemak darah yang sebenarnya berfungsi sebagai sumber pasokan energi untuk badan—yang mengharuskan puasa sampai 12 jam,” tambah Diah.
Selama puasa, kata Diah, pasien tidak diperkenankan makan dan minum, kecuali konsumsi air putih. “Puasa pun ada batasnya. Jangan sampai lebih dari 14 jam,” imbuh Diah.
Untuk tes kesehatan lainnya, prosedur bisa berbeda lagi. “Tiap pemeriksaan ada anjuran dari dokter. Prosedur ini yang harus ditaati pasien jika ingin hasilnya baik,” kata Diah.
(Baca: Banyak Aturan Sebelum “Medical Check-Up”, Buat Apa?)
Sayangnya, kata Diah, masih banyak pasien yang mengabaikan anjuran tersebut, baik karena lupa, terlalu sulit untuk dilakukan, maupun alasan aktivitas dan kesibukan keseharian yang tidak memungkinkan untuk menjalankannya.
“Padahal, anjuran dari dokter itu sudah didasarkan pada pertimbangan yang fokus pada keselamatan pasien,” tegas Diah.
Bila sudah memenuhi anjuran dokter, kata Diah, pasien tidak perlu lagi takut dengan hasil tes pemeriksaan.
“Medical check-up sebenarnya dilakukan untuk mengetahui kondisi tubuh yang sebenarnya. Jadi, kenapa harus takut?” ujar dia.