Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keputihan dan Berdarah Setelah Bercinta? Waspadai Gejala Kanker Serviks

Kompas.com - 16/09/2016, 18:53 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Human Papilloma Virus (HPV) secara perlahan dapat merusak serviks atau leher rahim wanita. Sebelum menjadi kanker serviks, umumnya tidak ada gejala yang dirasakan.

Kebanyakan wanita akan merasa sehat saja. Jika muncul gejala, sebenarnya sudah terlambat, karena artinya sudah terjadi kanker.

Ketua Umum Indonesian Working Group on HPV, Prof. DR. dr. Andrijono, SpOG (K) mengatakan, gejala yang muncul pada kanker serviks umumnya keluar darah dari vagina setelah berhubungan seksual. Namun, gejala ini juga sering diabaikan.

Andri menceritakan, ada pasien yang beberapa kali mengeluarkan darah setelah berhubungan seksual. Tetapi, masalah itu dianggap suatu hal yang biasa atau normal.

"Saat banyak mengeluarkan darah baru ke dokter, ternyata sudah kanker serviks stadium lanjut. Selama ini didiemin aja, harusnya pendarahan sedikit ya periksa saja," kata Andri di Jakarta, Jumat (16/9/2016).

Gejala lain yang sering muncul yaitu sering keputihan yang berbau. Pasien perlu curiga jika ada keputihan yang sudah diobati dua sampai tiga kali ke dokter, tetapi tidak kunjung sembuh. Apalagi jika area organ intim pun terkadang berbau tidak sedap.

"Kanker itu kan sudah jaringan yang busuk, sehingga jadi bau," kata Andri. Sangat disayangkan, menurut Andri, 70 persen kanker serviks di Indonesia datang ke dokter saat sudah stadium lanjut.

"Itu sudah enggak bisa dioperasi. Jadi radiasi saja. Makanya setelah menikah harus rajin periksa. Apalagi kanker ini juga bisa dicegah dengan vaksin," kata Andri.

Pemeriksaan IVA maupun pap smear seharusnya rutin dilakukan wanita mulai tiga tahun setelah menikah. Sebab, kanker serviks sebagian besar menular melalui hubungan seksual.

Jika diketahui lebih dini, misalnya ada lesi prakanker, bisa dilakukan metode sederhana untuk mengangkatnya, sebelum berkembang menjadi kanker.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com