Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jasamarga

Tiap 1 Jam, Satu Wanita Indonesia Meninggal karena Kanker Serviks

Kompas.com - 16/09/2016, 17:00 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kanker serviks merupakan jenis kanker yang paling banyak diderita wanita di Indonesia. Di Asia Tenggara, Indonesia menempati urutan pertama sebagai negara dengan jumlah kasus kanker serviks terbanyak.

Data Globocan tahun 2012 menunjukkan ada 26 wanita di Indonesia yang meninggal setiap harinya karena karena kanker serviks. Ini artinya, setiap 1 jam, setidaknya seorang wanita meninggal karena kanker yang disebabkan oleh Human Papilloma Virus (HPV) itu.

"Lebih dari 26 wanita meninggal setiap harinya, karena dalam waktu tiga tahun sekitar 42 ribu meninggal. Setiap skrining dari 1000 orang, ada satu wanita yang terkena kanker serviks," kata Ketua Umum Indonesian Working Group on HPV, Prof. DR. dr. Andrijono, SpOG (K) di Jakarta, Jumat (16/9/2016).

Baca juga: Hasil Timnas U17 Indonesia Vs Yaman 4-1: Indonesia Lolos ke Piala Dunia U17 2025!

Menurut INASGO National Cervical Cancer Registry tahun 2014, sekitar 7000 kasus kanker serviks kebanyakan diderita wanita dewasa berusia produktif, yaitu 36-55 tahun.

Andrijono sangat menyayangkan karena rata-rata wanita Indonesia datang ke dokter saat sudah stadium lanjut. Padahal, kanker serviks adalah kanker yang bisa dicegah dengan vaksin karena penyebabnya sudah diketahui pasti, yaitu virus HPV.

Deteksi dini juga bisa dilakukan dengan pemeriksaan IVA dan pap smear bagi wanita yang telah menikah.

Baca juga: Usaha Sepi Usai Direview Food Vlogger, Sidik Eduard: Seneng Mereka Jujur, tapi...

"Serviks itu kan berada di dalam vagina, penyakit ini bisa diderita mereka yang sudah pernah berhubungan seksual. Virus HPV itu yang mengubah serviks menjadi tidak normal," jelas Andri.

Infeksi HPV di serviks wanita memang tanpa gejala. Ketika sudah terjadi kanker, belum tentu pula penyakitnya disadari. Tanpa pemeriksaan rutin, sering kali kanker serviks baru diketahui saat sudah stadium lanjut dan menyebar ke organ lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Soal Demo Kritik Pemerintah, Prabowo: Coba Perhatikan, Itu Murni atau Ada yang Bayar?
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau