Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jasamarga

Dari Gigi Berlubang Bisa Merembet ke Penyakit Lainnya

Kompas.com - 02/11/2016, 11:00 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gigi berlubang merupakan masalah umum pada kesehatan gigi masyarakat Indonesia. Terkadang jika lubangnya belum menimbulkan sakit orang sering mengabaikannya. Padahal, gigi berlubang tak bisa dianggap sepele karena bisa memicu timbulnya penyakit lain.

"Karies gigi amat sangat menjalar ke mana-mana karena kesehatan di rongga mulut tak bisa lepas dari kesehatan secara umum," ujar Ketua Ikatan Dokter Gigi Anak Indonesia (IDGAI) Pusat, drg. Udijanto Tedjosasongko, SpKGA (K) dalam diskusi di Jakarta, Selasa (11/1/2016).

Pada anak misalnya, memiliki masalah gigi bisa mengganggu kenyamanan saat konsumsi makanan. Bisa saja anak jadi kurang mendapat nutrisi yang perlukan untuk tumbuh kembangnya karena sakit gigi.

Baca juga: Cara Terdaftar Jadi Penerima Dana PIP, Siswa SD-SMA Ikuti Langkah Ini

Gigi berlubang juga dapat memicu masalah pada pencernaan. Misalnya, gigi anak ompong sehingga tidak dapat mengunyah dengan benar. Proses pencernaan yang tidak sempurna di rongga mulut, bisa memicu masalah pada pencernaan di usus atau lambung.

"Ada efek yang memang seharusnya tidak boleh muncul pada lambung karena proses yang tidak sempurna di pencernaan," jelas Udi.

Akibat paling fatal dari gugi berlubang yang dibiarkan adalah bisa menyebabkan bakteri di gigi menyebar lewat pembuluh darah dan masuk ke organ jantung. "Misalnya seseorang sakit jantung, trus ada gigi berlubang sampai ada abses, bisa menyebar bakterinya lewat pembuluh darah," lanjut Udi.

Baca juga: Usaha Sepi Usai Direview Food Vlogger, Sidik Eduard: Seneng Mereka Jujur, tapi...

Udi mengatakan, sekitar 53 persen penduduk Indonesia berusia di atas 12 tahun mengalami gigi berlubang. Gigi berlubang terjadi karena penguraian mineral di bagian permukaan gigi sehingga membuat email gigi menipis.

Banyak faktor yang menyebabkan penguraian mineral tersebut, seperti tingginya kadar asam dalam mulut akibat fermentasi bakteri di gigi, penumpukan plak dari sisa makanan yang tidak dibersihkan hingga cara menyikat gigi yang salah.

Menurut Udi, langkah terpenting adalah melakukan pencegahan. Jagalah kesehatan gigi dan mulut sejak kecil dengan menyikat gigi secara teratur dan benar sebanyak dua kali sehari. Tak hanya itu, jangan tunggu gigi sudah berlubang untuk mengunjungi dokter gigi. Datanglah 6 bulan sekali untuk mengecek kesehatan gigi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Zelensky Kritik Respons AS yang 'Lemah' Terhadap Serangan Rusia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau