Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jasamarga

Teknik Mengolah Makanan yang Berisiko Sebabkan Keracunan

Kompas.com - 09/01/2017, 19:35 WIB

KOMPAS.com - Kasus keracunan makanan tentu bukanlah sesuatu yang asing. Anda perlu tahu, kebanyakan kasus keracunan makanan sering disebabkan oleh kecerobohan memilih dan mengolah bahan makanan. Dengan kata lain, keracunan bisa berawal dari dapur kita sendiri.

"Riset membuktikan ternyata orang tidak terlalu berhati-hati dalam mengolah makanan seperti yang seharusnya," kata Janet B Anderson, RD, profesor klinik bidang nutrisi dan ilmu makanan di Utah University.

"Banyak orang percaya bahwa mereka sudah melakukan prosedur yang benar, padahal kenyataannya tidak."
Berikut adalah beberapa kesalahan pengolahan makanan yang bisa menyebabkan keracunan.

Baca juga: Dewi Yull: Telah Berpulang Ray Sahetapy, Ayah dari Anak-anakku

Meninggalkan sisa makanan di atas kompor menyala

Tujuannya mungkin agar makanan tetap hangat. Tapi cara ini justru akan merusak makanan tersebut. Menghangatkan makanan—yang kita kira bisa mengurangi kemungkinan timbulnya racun—justru memberi hasil sebaliknya.

Beberapa racun justru terbentuk karena makanan dihangatkan. Aturan yang benar: simpan sisa makanan di dalam kulkas. Hangatkan ketika jam makan hampir tiba.

Baca juga: 9 Buah Pelancar BAB yang Bantu Bersihkan Usus Kotor

Yang benar adalah tempatkan sisa makanan yang masih hangat dalam wadah kecil dan tidak terlalu tinggi, supaya makanan lebih cepat dingin.

Jangan penuhi kulkas dengan wadah berisi makanan. Mengapa? Karena kulkas yang penuh, tidak bisa mengeluarkan udara dingin dengan efisien.

Hanya mencuci buah yang kulitnya bisa dimakan

Baca juga: Real Madrid ke Final Copa del Rey, Ancelotti Ungkap Kekhawatiran

Padahal, buah yang kulit dan bijinya tidak bisa dimakan, seperti kiwi dan melon misalnya, bisa sama berbahayanya. Bakteri bisa berpindah dari kulit luar ke daging buah melalui pisau pemotong.

Kesimpulannya, semua jenis buah-buahan harus dicuci. Dianjurkan kupas juga kulit tomat, stroberi, dan paprika setelah dicuci.

Langsung mencuci sayuran sepulang dari pasar

Baca juga: Daftar 10 Orang Terkaya di Dunia per 1 April 2025

Saat membawa sayuran segar pulang dari swalayan atau pasar, kita jadi ingin langsung membersihkannya dan menyimpannya dalam kulkas.

“Tetapi, kebiasaan ini justru bisa menyebabkan tumbuhnya jamur dan mikroba. Penyebabnya adalah kelembaban yang tertinggal dari air cucian,” kata Linda J Harris, PhD, direktur riset keamanan makanan Western Institute, University of California. Sebaiknya, bersihkan sayur tepat sebelum kita mengolahnya.

Kupas lapisan luar selada dan kubis. Di bagian inilah kontaminasi paling banyak terjadi. Bersihkan juga bagian-bagian lainnya. Jangan gunakan sabun karena dapat meninggalkan residu yang berbahaya.

Baca juga: Tampil Stylish saat Lebaran, Ayu Ting Ting Gunakan Gamis Warna Khaki

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jokowi Terabas Hujan Temui Warga, Budi Arie: Masih di Hati Rakyat
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau