KOMPAS.com - Momo, seorang anak berusia 2 tahun asal Thailand, mengalami kondisi misterius pada kulitnya. Kulit di hampir sekujur tubuhnya melepuh dan seperti terbakar. Menurut keluarganya, kondisi itu terjadi setelah Momo digigit nyamuk pada bagian paha.
Mulanya hanya terasa gatal seperti terkena gigitan nyamuk pada umumnya. Namun, lama-kelamaan terjadi ruam yang tak kunjung hilang. Ruam itu dengan cepat menyebar di tubuhnya.
Sebelumnya tim dokter sudah melakukan cangkok kulit di bagian paha momo yang mengalami ruam, tetapi tak berhasil.
Kini, Momo tak mampu berjalan karena kakinya kesakitan. Keluarganya juga tak mampu membiayai perawatan Momo. Sampai saat ini belum diketahui penyakit apa yang menyerang Momo dan apa penyebabnya.
National Health Service mengungkapkan, gigitan maupun sengatan serangga umumnya tidak menyebabkan masalah serius dan akan pulih dengan sendirinya dalam waktu beberapa jam atau beberapa hari. Biasanya gigitan serangga hanya membuat kulit merah, bengkak, hingga gatal-gatal untuk sementara.
Namun, terkadang gigitan serangga seperti nyamuk juga bisa menyebarkan infeksi virus. Menurut para ahli, menggaruk bekas gigitan serangga juga bisa memicu infeksi.
Peneliti dari University of Leeds telah memeringatkan untuk tidak menggaruk rasa gatal setelah digigit serangga. Beberapa penyakit yang disebabkan oleh gigitan serangga antara lain, malaria, demam berdarah, hingga lyme.
Apabila memgalami demam, mengigil, hingga sakit kepala setelah digigit nyamuk atau serangga lainnya, sebaiknya segera periksa ke dokter.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.