KOMPAS.com - Walau tanpa mencatat tanggal menstruasi, biasanya kita dengan mudah mengetahui kapan waktu haid akan datang. Indikatornya kita tidak bisa berhenti makan.
Sebagian besar wanita memang mengalami kondisi yang sama: perut tidak mudah kenyang karena nafsu makan yang besar menjelang haid. Penyebab kondisi ini sudah jelas, yakni perubahan hormonal.
Pada periode menstruasi, akan terjadi perubahan hormon kortisol, serotonin, progesteron, dan kadar magnesium. Untuk lebih detilnya, ketahui perubahan apa saja yang terjadi pada tubuh.
Kortisol
Lebih terkenal dengan sebutan hormon stres, tubuh kita akan memproduksi lebih banyak kortisol untuk membantu tubuh bersiap menghadapi efek menstruasi. Peningkatan kortisol juga membuat kita lebih ingin makan makanan manis.
Serotonin
Peningkatan kadar kortisol akan menyebabkan penurunan serotonin, si hormon bahagia. Karena serotonin berkurang di masa menstruasi, nafsu makan pun meningkat. Hal itu terjadi karena ada banyak makanan yang bisa menggantikan perasaan nyaman yang biasanya dikontrol oleh serotonin.
Konsumsi karbohidrat biasanya akan meningkatkan level serotonin. Makin banyak kita makan, perasaan akan semakin nyaman.
Progesteron
Menjelang dan selama haid kadar hormon progesteron juga anjlok. Kondisi itu membuat gejala-gejala PMS muncul, salah satunya perasaan sedih. Ini adalah alasan lain mengapa tubuh kita menginginkan karbohidrat karena dapat meningkatkan level serotonin. Sekali lagi, makan bisa jadi cara sementara mengembalikan mood.
Magnesium
Apakah Anda jadi ingin ngemil cokelat saat akan haid? Ternyata itu merupakan respon normal tubuh karena turunnya kadar magnesium. Cokelat memang banyak mengandung magnesium.