Saat otot kecil di kulit tegang, kantong kelenjar tempat rambut tumbuh (folikel) jadi sedikit naik.
Hal itu membuat rambut sedikit tertarik dan terlihat berdiri dengan pori-pori kulit menonjol.
Melansir Harvard Health Publishing, merinding merupakan reaksi spontan sistem saraf parasimpatis.
Terdapat sejumlah kondisi yang membuat seseorang bisa merinding.
Berikut alasan kenapa kita bisa merinding ditilik dari sudut pandang kesehatan:
1. Kedinginan
Penyebab merinding yang cukup umum adalah paparan hawa dingin.
Dilansir dari WebMD, saat seseorang kedinginan, otak memberikan sinyal kepada tubuh untuk menghangatkan badan.
Tak hanya memberikan sinyal, merinding juga beraksi memberikan kehangatan dengan menangkap udara hangat di sekitar kulit, lalu menjaga panas tertahan di tubuh.
Tanda-tanda merinding karena kedinginan di antaranya:
Setelah tubuh diberi kehangatan, biasanya merinding akan mereda.
Merinding karena kedinginan umumnya bukan masalah kesehatan yang perlu dikhawatirkan.
Anda perlu waspada jika kedinginan disertai rasa mengantuk, susah bicara atau bergerak, serta linglung.
Hal itu bisa jadi gejala hipotermia, atau kondisi saat suhu tubuh turun sangat rendah. Hipotermia membutuhkan perawatan medis segera.
2. Alasan emosional
Alasan lain kenapa kita merinding juga bisa didasari faktor emosional.
Ketika seseorang memiliki perasaan kuat seperti takut, kagum, ngeri, atau terangsang secara seksual, tubuh secara alami mengeluarkan hormon yang bikin merinding.
Refleks serupa juga dimiliki hewan berbulu. Binatang bulunya akan berdiri saat merasa terancam.
Karena manusia tidak memiliki bulu sebanyak binatang, tidak semua bagian tubuh manusia tampak merinding saat mengalami kondisi emosional tertentu.
Selain merinding, emosi yang kuat biasanya juga disertai gejala:
3. Folikel rambut tersumbat
Kulit manusia memiliki zat yag disebut keratin. Zat tersebut berfungsi melindungi tubuh dari infeksi.
Jika produksi keratin terlalu banyak, seseorang disebut memiliki kondisi keratosis pilaris.
Keratosis pilaris dapat membuat kantong kelenjar tempat rambut tumbuh (folikel) tersumbat.
Setiap orang bisa terkena keratosis pilaris. Namun, penyakit ini lebih kerap menyerang anak-anak.
Selain merinding, gejala keratosis pilaris di antaranya:
Keratosis pilaris bukanlah kondisi yang berbahaya. Masalah kulit ini tidak ada obatnya dan bisa sembuh dengan sendirinya.
4. Kejang
Seseorang bisa merinding saat kejang. Kondisi ini tidak lazim, namun jamak dialami penderita epilepsi lobus temporal.
Penderita epilepsi lobus temporal umunya mengalami kejang dari bagian otak yang mengontrol emosi.
Merinding karena kejang biasanya juga disertai gejala:
Kejang pada penderita epilepsi lobus tempora biasanya berlangsung selama dua menit.
Konsultasikan ke dokter jika kejang kerap kambuh. Tenaga kesehatan akan merekomendasikan jenis perawatan yang tepat untuk mengatasinya.
https://health.kompas.com/read/2020/10/08/210200968/4-alasan-kenapa-kita-bisa-merinding