Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Waspadai, Cakaran dan Gigitan Kucing Bisa Sebabkan Infeksi Berbahaya

KOMPAS.com - Memelihara kucing memang bisa membantu meredakan stres.

Sayangnya, hewan berbulu kesayangan itu bisa saja mencakar atau menggigit kita sewaktu-waktu.

Gigi dan kukunya yang tajam bisa saja membuat kulit kita terluka. Bahkan, cakaran atau gigitan kucing bisa membuat kita terinfeksi.

Meski sudah mendapatkan vaksinasi, gigitan atau cakaran kucing peliharaan masih bisa memicu infeksi.

Infeksi tersebut juga berpotensi mengakibatkan komplikasi, terutama bagi penderita diabetes atau yang memiliki sistem imunitas rendah.

Infeksi yang bisa ditularkan kucing

Kucing bisa membuat kita rentan mengalami infeksi, khususnya bakteri staphylococcus aureus, campylobacteriosis, atau pasteurella.

Staphylococcus aureus umumnya ditemukan pada kulit manusia dan hewan dan menyebar antara manusia dan hewan melalui sentuhan.

Sedangkan bakteri campylobacteriosis bisa menular melalui paparan kotoran kucing yang terinfeksi atau melalui air dan makanan yang terkontaminasi.

Infeksi campylobacteriosis bisa mengakibatkan kram perut, demam, mual, dan diare.

Sementara itu, infeksi bakteri pasteurella bisa menular lewat gigitan atau cakaran kucing. Gejala awal infeksi bisa muncul hanya dalam hitungan jam.

Cakaran kucing juga bisa memicu cat scratch disease atau penyakit cakaran kucing. Meski jarang terjadi, cat scratch disease bisa menyebabkan orang mengalami komplikasi yang serius. Penyakit ini bisa berpengaruh buruk pada otak, mata, jantung, atau organ internal lainnya.

Penyakit ini biasanya terjadi akibat cakaran kucing yang terinfeksi bakteri Bartonella henselae dari gigitan kutu, transfusi darah atau perkelahian dengan kucing lain yang terinfeksi.

Bagaimana cara mengatasinya?

Untuk menghindari hal itu, langkah pertama yang harus kita lakukan saat dicakar atau digigit kucing adalah dengan membasuh area yang terkena cakaran atau gigitan dengan air.

Setelah itu, bersihkan dengan sabun dan bilas kembali dengan air.

Jika terjadi pendarahan, oleskan krim antibiotik dan balut dengan perban steril.
Agar tidak terjadi komplikasi temui dokter.

Kita juga bisa memotong kuku kucing peliharaan agar tidak menyebabkan luka saat tak sengaja tergores atau tercakar.

Selain itu, jangan biarkan kucing menjilat atau menyentuh area mata, mulut, atau luka terbuka yang ada di tubuh kita.

https://health.kompas.com/read/2020/10/11/150600868/waspadai-cakaran-dan-gigitan-kucing-bisa-sebabkan-infeksi-berbahaya

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke