Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Penyebab Kista Ovarium dan Faktor Risikonya

Melansir Mayo Clinic, wanita memiliki sepasang ovarium atau indung telur seukuran kacang almond di setiap sisi rahim.

Apabila tidak dibuahi sperma dan terjadi kehamilan, telur yang berkembang dan matang di ovarium setiap bulan akan dilepaskan lewat menstruasi.

Sejumlah wanita dapat terkena kista ovarium. Penyakit ini ada yang bisa sembuh dengan sendirinya. Tapi, tak jarang ada yang berbahaya.

Terdapat beberapa ciri-ciri kista ovarium yang dirasakan penderitanya, antara lain:

  • Nyeri panggul atau sakit perut di bagian bawah
  • Perut terasa begah
  • Perut kerap kembung

Dilansir dari NHS, penyebab kista ovarium bisa beragam, tergantung jenis kistanya.

Dari beberapa macam kista ovarium, jenis yang paling umum adalah kista fungsional dan kista patologis.

Penyebab kista ovarium fungsional

Kista ovarium fungsional terkait dengan siklus menstruasi. Jenis kista ini kerap dialami wanita yang belum menopause.

Setiap bulan, indung telur atau ovarium melepaskan sel telur. Setiap telur tersebut terbentuk di bagian ovarium bernama folikel.

Folikel menghasilkan cairan pelindung agar telur bisa tumbuh dan tidak mudah pecah sampai dilepaskan.

Di beberapa kondisi, folikel tersebut gagal melepaskan sel telur atau cairan pelindung.

Dampaknya, folikel jadi membengkak dan terbentuk kista fungsional.

Kista ovarium fungsional umumnya tidak berbahaya atau bersifat non-kanker.

Sebagian besar kista ini bisa sembuh sendiri dalam beberapa bulan tanpa perawatan medis.

Kista ovarium jenis ini bisa berkembang sebelum dan sesudah menopause.

Gangguan kesehatan ini bisa jinak, namun sebagian kecil ada yang bersifat kanker atau ganas.

Kista ovarium patologis dapat berkembang di bagian pembuat sel telur dan mengganggu organ reproduksi.

Terkadang, kista ini bisa pecah dan tumbuh sangat besar, sampai menghalangi pasokan darah ke ovarium.

Faktor risiko kista ovarium

Terdapat beberapa faktor risiko yang meningkatkan peluang wanita terkena kista ovarium, di antaranya:

  • Gangguan hormonal, termasuk efek samping mengonsumsi obat kesuburan
  • Perubahan hormon selama kehamilan
  • Endometriosis atau tumbuhnya jaringan selaput lendir rahim di luar rongga rahim
  • Infeksi panggul yang tidak ditangani
  • Punya riwayat kista ovarium sebelumnya

Kista ovarium tidak bisa dicegah. Namun, wanita bisa mendeteksi keberadaannya lewat pemeriksaan panggul secara berkala.

https://health.kompas.com/read/2020/11/19/140400368/penyebab-kista-ovarium-dan-faktor-risikonya

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke