Glukosa atau gula darah adalah bahan bakar utama atau energi bagi otak dan tubuh.
Pada bayi baru lahir, kadar gula darah rendah dapat menyebabkan masalah pernapasan sampai mengganggu kecukupan asupan si kecil.
Hipoglikemia pada bayi baru lahir dalam dunia kesehatan dikenal dengan hipoglikemia neonatus.
Berikut penjelasan lebih lanjut terkait gejala dan penyebab hipoglikemia pada bayi.
Gejala hipoglikemia pada bayi
Melansir Verywell Health, kadar gula darah pada 24 jam pertama kehidupan bayi baru lahir hanya 30 mg/dL dan kurang dari 45 mg/dL dianggap hipoglikemia.
Beberapa gejala hipoglikemia pada bayi baru lahir yang terlihat antara lain:
Jika muncul gejala hipoglikemia pada bayi baru lahir, segera konsultasikan ke dokter.
Penyebab hipoglikemia pada bayi
Selama di dalam kandungan, bayi mendapatkan asupan glukosa dari ibunya melalui plasenta.
Setelah lahir, sumber glukosa bayi adalah ASI. Glukosa juga diproduksi di hati.
Gula darah bayi baru lahir dapat menurun saat:
Selain itu, terdapat beberapa faktor risiko penyebab hipoglikemia pada bayi baru lahir. Melansir Standford Children’s Health, berikut beberapa di antaranya:
Hipoglikemia neonatus dapat dideteksi dengan tes kadar gula darah. Apabila kadar gula darah bayi rendah, dokter umumnya akan melakukan pemantauan selama beberapa saat.
Bayi dengan kadar gula darah rendah umumnya akan dirawat selama beberapa jam atau hari sampai kadar gula darahnya normal.
Terlebih bagi bayi yang lahir prematur, memiliki infeksi, atau lahir dengan masalah beart badan. Untuk kasus tersebut, biasanya perawatan medis untuk si kecil membutuhkan waktu yang lebih lama.
https://health.kompas.com/read/2021/01/24/060600468/7-gejala-hipoglikemia-pada-bayi-baru-lahir-dan-penyebabnya