KOMPAS.com - Sama sepeti vaksin pada umumnya, vaksin Covid-19 memang bisa menimbulkan efek samping.
Efke samping tersebut bisa brupa demam ringan, kelelahan, sakit kepala, dan nyeri otot.
Efek samping tersebut merupakan respon tubuh ketika vaksin sedang menjalankan tugasnya untuk meningkatkan sistem imunitas kita.
Namun mengutip laporan Cleveland Clinic, vaksin Covid-19 ternyata bisa menimbulkan efek yang disebut dengan "covid arm".
Apa itu "covid arm"?
Menurut ahli kulit Debra Jaliman, covid arm merupakan reaksi yang tertunda pada kulit setelah pemberian vaksin Covid 19.
"Tampaknya ini adalah reaksi alergi, reaksi kulit yang terjadi setelah mendapatkan suntikan," ucap dia.
Rekasi ini ditandai dengan munculnya kemerahan yang besar pada kulit, terutama di area yang diberikan suntikan.
Covid arm juga bisa disertai dengan rasa gatal dan sakit saat disentuh.
Yang membuat efek samping ini berbeda dari lainnya adalah kemunculannya yang baru terjadi setelah lima hingga sembilan hari pasca pemberian suntikan.
Padahal, efek vaksin biasanya terjadi dalam satu hingga dua hari.
Apakah Covid Arm berbahaya?
Kabar baiknya, Covid arm ini tidak berbahaya karena hanya terjadi pada waktu singkat.
Covid arm terjadi hanya sebagai bagian dari respons sistem kekebalan tubuh terhadap vaksin.
Menurut Jaliman, Covid arm biasanya akan hilang dalam waktu 24 jam hingga seminggu.
Reaksi ini juga tidak mengancam jiwa, hanya menimpulkan ruam kemerahan yang besar saja pada kulit.
MUnculnya Covid arm juga bisa menjadi pertanda bahwa sistem kekebalan tubuh sedang bekerja secara berlebihan.
Bagaimana mengatasinya?
Jika Anda mengalami Covid arm setelah mendapatkan vaksin, cukup atasi dengan menggunakan kompres air dingin untuk membantu meredakan peradangan.
Anda juga bisa mengonsusi pereda nyeri seperti Tylenol, jika ruam yang muncul disertai rasa sakit.
Saat pemberian vaksin dosis kedua, sebaiknya posisi suntikan letakan di area yang berbeda.
Bagaimanapun juga, efek samping vaksin Covid-19 sangat kecil daripada manfaatnya. Jadi,kita tidak perlu takut melakukan vaksinasi.
https://health.kompas.com/read/2021/02/26/100600568/vaksin-covid-19-bisa-sebabkan-covid-arm-apakah-berbahaya-