KOMPAS.com – Mengetahui apa yang terjadi jika tubuh kekurangan magnesium penting dilakukan untuk mencegah persoalan gizi ini berkembang menjadi semakin parah dan membahayakan tubuh.
Seperti diketahui, magnesium termasuk jenis mineral penting yang perlu diasup secara rutin.
Dilansir dari MedlinePlus, magnesium adalah zat gizi yang dibutuhkan untuk lebih dari 300 reaksi biokimia dalam tubuh.
Beberapa manfaat magnesium bagi tubuh di antaranya yaitu:
Oleh sebab itu, kebutuhan magnesium harian penting dipenuhi atau kondisi kekurangan magnesium sebaiknya dapat dihindari.
Dampak atau gejala kekurangan magnesium
Defisiensi magnesium dapat menimbulkan beberapa gejala tidak menyenangkan.
Berikut adalah apa yang bisa terjadi jika tubuh kekurangan magnesium:
1. Osteoporosis
Osteoporosis adalah kelainan yang ditandai dengan tulang yang lemah dan peningkatan risiko patah tulang.
Banyak faktor yang dapat memengaruhi risiko terjadinya osteoporosis.
Ini termasuk:
Menariknya, kekurangan magnesium dilaporkan bisa juga menjadi faktor risiko terjadinya osteoporosis.
Melansir Health Line, kekurangan magnesium bukan hanya dapat melemahkan tulang secara langsung, tetapi juga bisa menurunkan kadar kalsium dalam darah sebagai nutrisi penyusun utama tulang.
2. Kedutan dan kram otot
Munculnya kedutan, tremor, dan kram otot adalah tanda-tanda kekurangan magnesium yang umum terjadi.
Dalam skenario kasus terburuk, defisiensi magnesium bahkan dapat menyebabkan kejang-kejang pada seseorang.
Hal ini bisa terjadi akibat banyaknya kadar kalsium yang masuk ke dalam sel saraf sehingga merangsang saraf otot secara berlebihan.
Namun, ingatlah bahwa kedutan otot yang tidak disengaja dapat disebabkan oleh banyak hal lainnya. Misalnya, stres atau terlalu banyak mengonsumsi kafein juga dapat menjadi penyebabnya.
Kedutan mungkin juga merupakan efek samping dari konsumsi beberapa obat atau gejala penyakit neurologis, seperti neuromyotonia, atau penyakit neuron motorik.
Meski kedutan sesekali normal, seseorang sebaiknya segera menemui dokter jika gejala yang dialami terus berlanjut.
3. Gangguan kesehatan mental
Gangguan kesehatan mental adalah konsekuensi lain dari kekurangan magnesium.
Ini termasuk sikap apatis yang ditandai dengan mati rasa mental atau kurangnya emosi. Kekurangan magnesium yang terus memburuk bahkan dapat menyebabkan delirium dan koma.
Selain itu, studi observasi telah mengaitkan kadar magnesium rendah dengan peningkatan risiko depresi.
Secara garis besar, kekurangan magnesium adalah kondisi yang perlu diantisipasi atau diatasi karena dapat menyebabkan disfungsi saraf dan menurunkan kondisi kesehatan mental pada beberapa orang.
4. Merasa lelah dan kelemahan otot
Saat tubuh mengalami kelelahan fisik atau mental, bisa jadi kondisi itu merupakan gejala kekurangan magnesium.
Tapi, ingatlah bahwa setiap orang bisa menjadi lelah dari waktu ke waktu.
Biasanya, rasa lelah itu menandakan seseorang perlu istirahat.
Namun, kelelahan yang parah atau terus-menerus bisa jadi merupakan pertanda adanya masalah kesehatan.
Karena kelelahan merupakan gejala nonspesifik, penyebabnya tidak mungkin diidentifikasi kecuali disertai gejala lain.
Tanda lain yang lebih spesifik dari kekurangan magnesium adalah kelemahan otot atau dikenal dengan istilah myasthenia.
Lemahnya otot tersebut kemungkinan disebabkan oleh hilangnya kalium dalam sel otot, suatu kondisi yang terkait dengan kekurangan magnesium.
Maka dari itu, kekurangan magnesium adalah salah satu penyebab kelelahan atau kelemahan.
5. Tekanan darah tinggi
Kekurangan magnesium juga dilaporkan dapat meningkatkan tekanan darah.
Ini karena magnesium sejatinya berguna untuk menjaga irama jantung dan mengontrol tekanan darah tetap normal dan melancarkan sirkulasi darah.
Kondisi tekanan darah tinggi atau hipertensi ini pun perlu diwaspadai karena merupakan faktor risiko kuat untuk penyakit jantung.
Tapi, terkait dampak kekurangan magnesium terhadap peningkatan tekanan darah ini kiranya masih diperlukan penelitian lebih lanjut.
6. Asma
Para peneliti percaya kekurangan magnesium dapat menyebabkan penumpukan kalsium di otot-otot yang melapisi saluran udara di paru-paru. Kondisi ini bisa menyebabkan saluran udara menyempit, membuat pernapasan lebih sulit.
Menariknya, inhaler dengan magnesium sulfat terkadang diberikan kepada penderita asma parah untuk membantu rileks dan memperluas saluran udara.
Namun, bukti efektivitas suplemen magnesium pada individu dengan asma tidak konsisten.
Singkatnya, para ahli percaya bahwa asma yang parah mungkin merupakan gejala kekurangan magnesium pada beberapa orang, tetapi penelitian lebih lanjut masih diperlukan.
7. Detak jantung berdetak tidak teratur
Aritmia jantung atau detak jantung tidak teratur adalah salah satu gejala defisiensi magnesium yang paling serius.
Gejala aritmia memang ringan, di mana dalam beberapa kasus bahkan tidak menimbulkan gejala apa pun.
Namun, bagi sebagian orang, kondisi ini dapat menyebabkan palpitasi jantung atau jantung berdebar-debar.
Aritmia jantung juga bisa memiliki gejala lain, termasuk:
Dalam kasus yang paling parah, aritmia jantung dapat meningkatkan risiko stroke atau gagal jantung.
Para ahli percaya bahwa ketidakseimbangan kadar kalium di dalam dan di luar sel otot jantung mungkin menjadi penyebabnya, suatu kondisi yang dapat terkait juga dengan kekurangan magnesium.
Beberapa orang dengan gagal jantung kongestif dan aritmia telah terbukti memiliki kadar magnesium yang lebih rendah daripada orang yang tidak mengalaminya.
Mengingat ada banyak kerugian yang bisa terjadi akibat kekurangan magnesium, siapa saja penting untuk dapat berkonsultasi dengan dokter jika mencurigai memiliki masalah kesehatan ini.
Dokter bisa membantu memastikan kondisi yang terjadi dan memberikan saran pengobatan terbaik.
https://health.kompas.com/read/2021/10/09/130300068/apa-yang-terjadi-jika-tubuh-kekurangan-magnesium