Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

8 Makanan Pemicu Produksi Lendir yang Perlu Diwaspadai

KOMPAS.com - Sejumlah makanan dapat memicu produksi lendir di dalam tubuh, sehingga perlu dihindari, khususnya bagi penderita penyakit paru-paru kronis.

Mengutip Blend of Bites, lendir adalah sekresi dari membran mukosa (selaput lendir) yang berbentuk cairan lengket dan licin.

Salah satu fungsi dari produksi lendir adalah untuk membantu menangkap semua partikel kecil asing yang membahayakan pernapasan, seperti debu, bakteri, dan virus.

Ketika Anda menderita penyakit paru-paru kronis, penumpukan lendir berlebihan sudah terjadi hingga mengganggu pernapasan.

Sehingga perlu menghindari beberapa jenis makanan yang dapat menjadi pemicu produksi lendir berlebihan di dalam tubuh.

Berikut makanan pemicu produksi lendir yang perlu diketahui khususnya penderita paru-paru kronis:

1. Susu dan produk susu

Mengutip Blend of Bites, susu dan produk susu menyebabkan peningkatan tajam dalam produksi lendir di sistem pernapasan Anda, contohnya:

  • Susu
  • Keju
  • Yogurt
  • Es krim
  • Mentega.

Susu dan produk susu yang lezat ini mengandung "kasein", sebuah molekul protein yang meningkatkan sekresi lendir, infeksi sinus, dan menyebabkan hidung tersumbat karena kesulitan pencernaan dan pembusukan yang cepat.

Selain itu, produk susu mengandung laktosa, gula yang juga menyebabkan sekresi lendir, sekaligus mengentalkannya untuk sementara.

Lendir yang telah mengental membutuhkan waktu lama untuk dikeluarkan dari tubuh, yang memungkin alergen untuk tetap berada di tubuh Anda lebih lama.

2. Daging olahan

Mengutip Blend of Bites, daging olahan cenderung mengandung lemak jenuh tinggi yang dapat menjadi pemicu produksi lendir.

Hal itu dapat memicu penumpukan lendir di tenggorokan yang bisa memperburuk kondisi penderita penyakit paru-paru kronis.

Daging olahan itu contohnya:

  • Sosis
  • Bakso
  • Bacon
  • Kornet

Disarankan lebih baik mengolah sendiri daging segar tanpa lemak. 

3. Pisang

Mengutip Blend of Bites, pisang dapat memicu pelepasan histamin, yang berfungsi untuk reaksi alergi pada sistem tubuh Anda.

Mengutip Live Strong, histamin yang dilepaskan pada gilirannya menjadi pemicu produksi lendir, menurut penelitian Annals of Dermatology.

Ini biasanya hanya masalah bagi mereka yang memiliki sensitivitas atau intoleransi histamin, yang dianggap sebagai akibat dari kekurangan enzim di usus Anda, menurut penelitian April 2021 di Nutrients.

Namun penderita penyakit paru-paru perlu menghindarinya, agar gangguan pernapasannya tidak semakin berat.

Selain pisang, makanan yang dapat mendorong tubuh melepaskan histamin meliputi:

4. Cokelat

Mengutip Live Strong, cokelat adaah makanan penutup dan camilan favorit hampir setiap orang, tetapi perlu dihindari oleh penderita penyakit paru-paru kronis karena dapat menjadi pemicu produksi lendir.

Cokelat dapat melemahkan sfingter esofagus bagian atas dan bawah.

Sfingter esofagus ini bertindak sebagai penjaga gerbang, menjaga makanan dan cairan menuju ke arah yang benar (ke bawah) dan mencegah asam lambung naik ke kerongkongan, faring, dan laring Anda.

Jika sfingter melemah dan asam lambung berakhir di tempat yang tidak seharusnya, Anda dapat mengalami:

5. Gula

Mengutip Blend of Bites, mengonsumsi gula rafinasi dapat sangat memengaruhi tingkat produksi lendir.

Gula dalam jumlah kecil, seperti gula alami dalam makanan, atau mengkonsumsi satu sendok teh kecil dalam secangkir teh hangat, tidak akan mempengaruhi sistem tubuh memperoduksi lendir secara drastis.

Ketika tubuh Anda mengkonsumsi gula berlebih, tubuh dapat mengalami peradangan yang memicu peningkatan peroduksi lendir yang signifikan.

6. Alkohol

Mengutip Blend of Bites, alkohol memiliki efek yang sama dengan gula, sebagai faktor risiko peradangan tubuh.

Secara khusus, histamin alami terkandung dalam wine, yang dapat membuat jaringan hidung Anda membengkak, memicu sensasi tersumbat.

Bir juga mengandung sejumlah gluten, yang mempengaruhi tubuh Anda dengan cara yang sama.

Mengutip Live Strong, alkohol juga bersifat diuretik, yang berarti dapat membuat Anda dehidrasi jika Anda berlebihan, menurut Cleveland Cinic.

Saat Anda terhidrasi dengan baik, lendir lebih encer dan lebih mudah dikelaurkan.

Ketika Anda mengalami dehidrasi, lendir cenderung bertahan lebih lama, menurut penelitian American.

7. Kopi

Mengutip Live Strong, kopi juga dapat memperburuk masalah penyakit paru-paru kronis dengan produksi lendir berlebih.

Kafein adalah bahan lain yang dapat melemahkan sfingter esofagus dan memungkinkan asam lambung naik kembali ke kerongkongan dan tenggorokan, menurut Harvard Health Publishing. Iritasi ini dapat menyebabkan produksi lendir.

Kopi juga dapat meningkatkan risiko tubuh dehidrasi yang efeknya sama dengan alkohol, yaitu menjadi pemicu produksi lendir kental.

8. Alergen makanan

Mengutip SFGate, penderita paru-paru kronis yang memiliki alergi makanan harus lebih berhati-hati karena alergen makanan dapat menyebabkan produksi lendir berlebih.

Kelompok makanan umum yang dapat memicu respons alergi ini termasuk:

  • Produk susu
  • Makanan yang mengandung gluten, seperti roti dan pasta
  • Produk kedelai, seperti tahu dan tempe.

Gejala alergi makanan termasuk hidung tersumbat dan bersin.

Menghindari alergen makanan dapat membantu mengurangi jumlah lendir hidung.

Pengujian sensitivitas makanan dapat membantu menentukan alergi makanan tertentu.

https://health.kompas.com/read/2022/07/13/160000368/8-makanan-pemicu-produksi-lendir-yang-perlu-diwaspadai

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke