KOMPAS.com - Penyakit Parkinson adalah gangguan kronis dan progresif yang menyebabkan Anda mengalami gejala fisik dan kognitif tertentu.
Penyakit ini bisa melemahkan kemampuan Anda untuk mengontrol gerakan, berbicara, dan menyelesaikan tugas sehari-hari.
Deteksi dini gejala parkinson akan memungkinkan penderitanya untuk mempertahankan kualitas hidunya.
Sayangnya, banyak orang yang tidak menyadari adanya gejala parkinson karena gejala penyakit ini seringkali terlihat sama.
Gejala parkinson
Beberapa gejala penyakit parkinson yang harus Anda waspadai, antara lain:
1. Tremor
Beberapa orang dengan Parkinson mengalami tremor, atau gemetar. Tremor awalnya muncul di jari, tangan, atau dagu Anda saat Anda sedang beristirahat.
Namun, tremor atau gemetar bisa jadi hal yang normal jika terjadi setelah Anda berolahraga keras atau saat mengalami stres.
Gemetar juga bisa disebabkan oleh obat yang Anda minum.
2. Kaku saat bergerak
Kekakuan atau kesulitan bergerak dapat disebabkan oleh cedera atau masalah seperti radang sendi.
Namun jika rasa kaku tidak kunjung hilang saat Anda beraktivitas, bisa jadi itu adalah gejala penyakit parkinson.
Sinyal awal mungkin berupa kekakuan atau nyeri di bahu atau pinggul Anda. Anda mungkin juga merasa seperti kaki Anda menempel di lantai.
3. Pusing
Anda mungkin merasakan pusing saat berdiri, atau melakukan pergerakan tubuh secara tiba-tiba.
Perubahan itu mungkin termasuk membungkuk, membungkuk, atau bersandar.
Namun, merasa pusing saat berdiri karena hipotensi ortostatik adalah gejala umum penyakit Parkinson yang disebabkan oleh penurunan tekanan darah.
4. Konstipasi
Parkinson mempengaruhi sistem saraf otonom dan mencegahnya berfungsi dengan baik. Hal itu dapat memperlambat sistem pencernaan.
Jika sembelit adalah masalah baru bagi Anda atau telah berlangsung lebih dari tiga minggu, ada baiknya berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan Anda.
Sebelum menggunakan obat pencahar, cobalah minum lebih banyak cairan, tingkatkan asupan makanan kaya serat dan berolahraga.
https://health.kompas.com/read/2022/07/29/120000468/4-gejala-parkinson-yang-sering-tak-disadari