Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Suasana Hati Sering Berubah, Kapan Saatnya Cek ke Dokter?

KOMPAS.com - Hal yang normal jika ada momen di mana kita merasa sedih atau merasa gembira.

Selama perubahan suasana hati tersebut tidak menganggu aktivitas Anda, umumnya itu merupakan hal yang wajar.

Di sisi lain, perubahan suasana hati yang terjadi secara rutin bisa menjadi tanda adanya masalah medis.

Perubahan suasana hati yang serius dan sering terjadi tidak boleh kita anggap sepele. Sebab, hal itu bisa terkait dengan kondisi kesehatan mental, hormon, atau kondisi kesehatan lainnya.

Kapan saatnya cek ke dokter?

Hal yang wajar jika kita mengalami perubahan suasana hati sesekali atau mengalami perasaan gembira atau sedih dalam waktu singkat.

Tetapi jika perilaku Anda tidak dapat diprediksi selama beberapa hari, itu mungkin merupakan tanda dari sesuatu yang lebih serius.

Anda mungkin merasa marah lalu satu menit berikutnya Anda merassa sangat bahagia. Anda mungkin juga memiliki emosi yang dapat merusak hidup Anda, seperti:

  • menjadi sangat bersemangat hingga tidak bisa menahan diri untuk berbelanja atau melakukan hal yang berisiko.
  • merasa seperti Anda ingin menyakiti diri sendiri atau mengakhiri hidup Anda.
  • merasa tidak berdaya hingga tak sanggup bangun dari tempat tidur.

Pola perubahan suasana hati tersebut bisa menjadi gejala masalah kesehatan yang lebih serius.

Jadi, Anda harus segera berkonsultasi ke dokter untuk mendiskusikan hal tersebut.

Dokter akan membantu Anda menemukan diagnosa yang tepat dan menemukan cara untuk mengatasinya.

Kondisi yang mempengaruhi suasana hati

Dalam banyak kasus, perubahan suasana hati bisa menjadi tanda masalah kesehatan yang serius.

Hal tersebut bisa terjadi karena adanya masalah medis seperti berikut:

1. Gangguan bipolar

Jika Anda memiliki gangguan bipolar, Anda bisa mengalami perubahan emosi dari sangat senang hingga sangat sedih.

Perubahan suasana hati yang terkait dengan gangguan bipolar umumnya hanya terjadi beberapa kali dalam setahun, bahkan pada gangguan bipolar siklus cepat.

2. Gangguan siklotimik

Gangguan siklotimik, atau siklotimia, adalah gangguan mood ringan yang mirip dengan gangguan bipolar.

Penderita bisa memiliki emosi yang naik turun tetapi tidak terlalu parah dibandingkan dengan gangguan bipolar.

3. Gangguan depresi mayor

Penderita depresi mayos bisa mengalami kesedihan luar biasa untuk waktu yang lama. Depresi mayor kadang disebut depresi klinis.

4. Gangguan kepribadian

Pada gangguan kepribadian tertentu, Anda bisa mengalami perubahan suasana hati yang cepat dalam waktu yang relatif singkat.

Anda juga mungkin mengalami perubahan suasana hati yang ekstrem jika Anda memiliki kondisi kesehatan mental, seperti skizofrenia dan gangguan hiperaktif defisit perhatian (ADHD).

Perubahan hormonal

Hormon juga dapat menyebabkan perubahan suasana hati, khususnya hormon yang mempengaruhi kimia otak.

Wanita yang sedang hamil, mengalami sindrom pramenstruasi, atau akan mengalami menopause mungkin mengalami perubahan suasana hati karena perubahan hormonal yang terkait dengan fase perkembangan tubuh mereka.

Jika Anda mengalami perubahan suasana hati yang ekstrem, bicarakan dengan dokter untuk mendapatkan perawatan terbaik.

Pemicu umum perubahan suasana hati

Terlepas dari apakah perubahan suasana hati Anda yang ekstrem terjadi karena kondisi medis yang mendasarinya atau faktor lain, ada beberapa hal umum yang bisa menjadi pemicunya.

Berikut pemicu umum perubahan suasana hati:

  • stres
  • perubahan signifikan dalam hidup Anda
  • pola makan yang buruk
  • kurang tidur
  • efek obat tertentu.

Jika Anda mengalami perubahan suasana hati yang sering dan parah, konsultasikan dengan dokter Anda.

Anda juga bisa mencatat kapan perubahan suasana hati itu terjadi dan apa yang Anda lakukan sebelum itu terjadi.

Hal ini dapat membantu dokter Anda menilai apakah ada gaya hidup tertentu yang menjadi pemicunya atau apakah hal itu akibat dari masalah yang mendasarinya.

https://health.kompas.com/read/2022/08/13/073300368/suasana-hati-sering-berubah-kapan-saatnya-cek-ke-dokter-

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke