Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sisik Naga, Cara Jitu Hentikan Sariawan

Kompas.com - 10/01/2008, 23:06 WIB

Daun yang satu dengan yang lainnya tumbuh dengan jarak pendek. Bertangkai pendek, tebal berdaging, berbentuk jorong atau jorong memanjang, ujung tumpul atau membundar, pangkal runcing, tepi rata, permukaan daun tua gundul dan berambut jarang pada permukaan bawah, berwarna hijau sampai kecokelatan. Ukuran daun yang berbentuk bulat sampai jorong hampir sama dengan uang logam picisan, sehingga dinamakan picisan.

Mengandung Asiri
Tanaman bernama Cina Bao Shu Lian ini khasiatnya sebagai antiradang, penghilang nyeri (analgesik), pembersih darah, penghenti perdarahan (hemostatis), memperkuat paru-paru, dan sebagai obat batuk (antitusif). Sisik naga juga mengandung minyak atsiri, sterol atau triterpen, fenol, flavonoid, tanin, dan gula.

Hasil penelitian yang dilakukan L. Nuraini Susilowati di Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada tahun 1988, ekstrak alkohol daun sisik naga mempunyai aktivitas menghambat pertumbuhan Escherichia coli. Sementara ekstrak alkohol dan ekstrak airnya menghambat pertumbuhan Sreptococcus aerous.
 
Bagian yang digunakan untuk pengobatan adalah daun dan seluruh herba segar yang telah dikeringkan. Untuk obat minum, rebus 15-60 gram daun, lalu air rebusannya diminum. Untuk pemakaian luar, gunakan air rebusan herba segar buat mencuci kudis, koreng, atau obat kumur bagi yang menderita sariawan atau radang gusi, seperti yang dilakukan Astra.

Cara penggunaan lainnya, giling herba segar hingga halus. Setelah itu bubuhkan ke tempat yang sakit, terutama untuk kudis, kurap, radang kulit bernanah, radang kuku, atau luka berdarah.

Daun tanaman yang diperbanyak dengan spora dan pemisahan akar ini dapat digunakan untuk pengobatan gondong (parotitis), TBC kulit dengan pembesaran kelenjar getah bening (skrofuloderma), sakit kuning (jaundice), sukar buang air besar (sembelit), disentri, kencing nanah, batuk, abses paru-paru disertai batuk darah, mimisan, berak darah, muntah darah, rematik, keputihan (leukore), dan kanker payudara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com