Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stroke? Rawat dengan NCG

Kompas.com - 11/03/2008, 04:13 WIB

DARMANTO JATMAN (65) Juni tahun lalu mengalami stroke, separuh badan kanannya lumpuh. Persis sebulan ia mendekam di rumah sakit. Selanjutnya berbagai upaya pemulihan dilakukan penyair dan profesor bidang Psikologi Universitas Diponegoro Semarang ini di rumah, mulai dari fisioterapi hingga tusuk jarum. Sayangnya, cara itu belum membuahkan kemajuan yang berarti.

Beruntung, pada bulan Oktober temannya yang seniman kondang asal Yogya, Butet Kertarajasa, meminjamkan alat NCG dari Hardi Simajaya untuk terapi. Darmanto memanfaatkan alat buatan Hardi itu sehari dua kali, tiap pagi dan sore, selama 3 minggu. Hasilnya, ia sudah bisa berjalan dan bicaranya mulai jelas.

Begitu juga dengan Ali Tjahya (51) yang mengalami serangan stroke dua kali (Januari dan Februari 2006). Bicaranya pelo, mulut dan wajah sebelah kiri kaku, jari tangan kiri sukar mengepal dan tidak dapat dikontrol.

Ali harus terus berobat pada dokter ahli saraf untuk memulihkan kondisinya. Dalam masa perawatan dokter, temannya menganjurkannya untuk berobat ke tempat praktik Hardi. Mulailah berobat ke tempat Hardi yang menggunakan terapi Neuro Cardio Gym (NCG).

“Puji Tuhan, hari pertama memanfaatkan terapi NCG dengan posisi berdiri 10 menit, duduk 3 menit, telapak tangan digetarkan 2 menit, tangan memegang tongkat digetarkan 3 menit, bicara sudah mulai jelas. Makan dan minum menjadi lebih mudah, otot-otot dan jari tangan kiri terasa mengendur dan lebih lentur. Tidur pun jadi lebih nyenyak,” tutur Ali.

Setelah hari kesepuluh diterapi oleh Hardi, Ali merasa sembuh total. Semua alat geraknya berfungsi normal kembali. Hal positif lainnya, kecanduannya pada rokok dan alkohol sudah hilang.

10 Menit = 1 Jam
NCG, kata DR. Ir. Hardi Simajaya (69) penemunya, adalah sebuah alat terapi magnetic-vibrator yang menghasilkan dua besaran atau parameter fisik, yakni getaran dan medan magnet yang berfluktuasi. Istilah lainnya, gelombang elektromagnetik. Kenapa harus dengan getaran dan medan magnet? Menurut dosen fisika FK Universitas Indonesia yang menciptakan NCG 4 tahun lalu itu, getaran mempunyai satu spektrum intensitas yang sangat besar untuk menimbulkan gelombang penyembuhan.

Hardi memanfaatkan gelombang dengan intensitas dan frekuensi yang tetap pada alat ciptaannya untuk menstimulasi organ-organ tubuh. Hasilnya, Anda yang memanfaatkannya merasa lebih nyaman dan rileks.

Kata mantan kepala laboratorium Pusat Reaktor Atom Bandung (Batan) ini, seperti halnya bila kita dipijat pada titik-titik yang pas, kita akan merasa lebih nyaman. Sebaliknya, bila dipijat tidak sesuai kebutuhan, kita akan merasa sakit dan tak nyaman.

Getaran yang tercipta dari NCG ini juga berfungsi untuk memadatkan tulang. Katanya, seperti saat kita memasukkan sekantong gula pasir ke dalam toples. Sebelum isi kantong benar-benar habis, kita menggoyang-goyang toples lalu memasukkan sisa gula pasir ke dalam toples itu lagi hingga benar-benar terisi penuh.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com