Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demam Rematik Masih Sering Terjadi Pada Anak

Kompas.com - 13/04/2008, 19:35 WIB

GURU BESAR Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Prof. dr. Abdullah Afif Siregar, SpA(K), SpJP(K), mengatakan, demam rematik (DR) masih sering terjadi pada anak di negara berkembang, khususnya anak berusia 5-15 tahun.

"Pada tahun 1994 diperkirakan di seluruh dunia terdapat 12 juta penderita DR dan penyakit jantung rematik (PJR) serta sekitar 3 juta mengalami gagal jantung dan memerlukan rawat inap berulang di rumah sakit," katanya di Medan, Sabtu (12/4).

Hal tersebut dikatakannya pada pidato pengukuhan dirinya menjadi Guru Besar Tetap pada Fakultas Kedokteran USU. Abdullah menambahkan, prevalensinya di negara berkembang berkisar antara 7,9 sampai 12,6 per-1.000 anak sekolah dan relatif stabil.

Ia mengatakan, data terakhir mengenai prevalensi DR di Indonesia untuk tahun 1981-1990 didapati 0,3-0,8 diantara 1.000 anak sekolah dan jauh lebih rendah dibanding dengan negara berkembang lainnya. "Statistik rumah sakit di negara berkembang menunjukkan sekitar 10-35 persen dan penderita penyakit jantung yang masuk ke rumah sakit adalah penderita DR dan PJR," ujarnya.

Selanjutnya ia mengatakan, data yang berasal dari negara berkembang memperlihatkan mortalitas karena DR dan PJR masih merupakan problem dan kematian karena DR akut terdapat pada anak-anak dan dewasa muda. Di negara maju insiden DR dan prevalensi PJR sudah jauh berkurang dan bahkan sudah tidak dijumpai lagi, tetapi akhir-akhir ini di laporkan memperlihatkan peningkatan di beberapa negara maju.

"Dilaporkan dibeberapa tempat di Amerika Serikat pada pertengahan dan akhir tahun 1980-an terjadi peningkatan insiden DR, demikian juga pada populasi Aborigin di Australia dan New Zealand," katanya.

Demam rematik merupakan suatu proses peradangan sistemik yang diakibatkan oleh kuman streptococcus B – hemolitius group A yang menyerang saluran tenggorokan. Ini adalah suatu reaksi autoimun dan paling sering terjadi pada usia 5-15 tahun. Gejalanya adalah demam disertai dengan radang pada jantung, radang pada sendi-sendi (nyeri sendi yang berpindah terutama sendi besar), kemerahan pada kulit benjolan-benjolan dikulit dan gerakan tubuh yang tidak terkendali, biasanya terjadi pada anak-anak usia 10 – 14 tahun.

ANT

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com