Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekerasan di Sekolah, Yogya Paling Tinggi

Kompas.com - 17/05/2008, 14:49 WIB

JAKARTA, SABTU - Dari tiga kota pelaksanaan survei mengenai gambaran bullying di sekolah, Yogyakarta mencatat angka tertinggi dibanding Jakarta dan Surabaya. Ditemukan kasus bullying di 70,65 persen SMP dan SMU di Yogyakarta. Psikolog Universitas Indonesia (UI) Ratna Juwita, yang melakukan penelitian ini, mengatakan, tingginya kasus bullying di Yogyakarta belum diketahui sebabnya.

"Belum bisa dijelaskan mengapa. Padahal kalau dipikir-pikir itua dalah wilayah Jawa Tengah yang terkenal halus," ujar Ratna dalam konferensi pers mengenai upaya penanganan bullying di Jakarta, Sabtu (17/5). Menurut Ratna, dirinya belum dapat memastikan betul apa yang menjadi penyebab tingginya persentase bullying di Yogyakarta. Anehnya, Ratna juga mengatakan bahwa di Yogyakarta juga ditemukan sekolah yang tingkat bullying-nya terendah, terutama di daerah pinggiran.

"Yang rendah ini di sekolahnya terdapat hubungan antara guru dan siswa yang sangat baik. Sekolahnya kecil dan nyaman, dalam arti hijau, anak-anak bebas main-main. Sekolah yang sangat biasa," ujar Ratna. Maraknya aksi bullying atau tindakan yang membuat seseorang merasa teraniaya di sekolah, baik oleh sesama siswa, alumni, atau bahkan guru harus disikapi secara serius. Masalahnya, menurut Ketua Yayasan Sejiwa yang aktif memerangi tindak bullying Diena Haryana, ini tidak hanya dapat berakibat langsung pada anak, namun berakibat jangka panjang terhadap psikologis anak.

Kasus-kasus ini jarang menguak ke permukaan karena guru, orangtua, bahkan siswa belum memiliki kesadaran tentang bullying. Bullying merupakan istilah yang belum cukup dikenal masyarakat luas di Indonesia meski perilakunya eksis di dalam kehidupan bermasyarakat, bahkan di dalam institusi pendidikan.

Menurut Andrew Mellor dari Antibullying Network University of Edinburgh, bullying terjadi ketika seseorang merasa teraniaya oleh tindakan orang lain, baik berupa verbal, fisik, maupun mental dan orang tersebut takut bila perilaku tersebut akan terjadi lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com