Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perlukah Anak Berdiet?

Kompas.com - 10/11/2008, 15:53 WIB

Anak yang gemuk dan montok identik dengan anak sehat dan menggemaskan. Padahal anak yang tumbuh dengan kelebihan berat badan bisa memiliki gangguan tumbuh kembang dan anak jadi kurang lincah bergerak. Tumpukan lemak di suatu organ tubuh juga bisa menyebabkan gangguan organ. Karena itu, sebaiknya Anak memiliki berat yang ideal, bukan berlebih.

Meski begitu jangan buru-buru menilai bobot si kecil berlebih dan menerapkan pengaturan makan atau diet untuk anak. Untuk melihat berat badan yang normal, harus dilihat juga panjang dan usia anak. Makin pendek seorang bayi, maka berat idealnya akan lebih kecil dari bayi yang lebih panjang.

Bagaimana jika anak kegemukan? Orangtua sebaiknya hati-hati bila gemuk itu terus berlanjut sampai usia anak lebih dari lima tahun. Namun jangan langsung menyuruhnya untuk berdiet. "Di masa pertumbuhan, sebaiknya jangan diet," kata Dra. Rienani Mahadi, pakar nutrisi anak.

Ditambahkan oleh Rien, daripada menyuruh anak diet, lebih baik orangtua mendorong anak untuk selalu aktif bergerak. Sediakan permainan yang mendorong anak untuk selalu bergerak, seperti sepeda, bola, atau berenang. Matikan televisi dan batasi waktu anak menonton dan bermain video game.

Perhatikan asupan kalori yang masuk. "Ganti camilan manis dengan buah atau biskuit yang creammy," kata Rien. Orangtua juga perlu berhati-hati terhadap jus buah. "Dibanding dengan jus buah, kalori yang ada di susu lebih rendah," tambahnya. Ini karena biasanya jus buah ditambah gula. "

Dalam hal pengaturan kalori, sebaiknya jangan menerapkan aturan yang ketat seperti diet pada orang dewasa. "Jadi bukan makan apa, tapi total keseluruhan yang dikonsumsi," ujar Rien. Selaini tu penurunan berat badan anak harus bertahap, tidak boleh drastis karena akan mempengaruhi kesehatan.

Yang tak kalah penting adalah perubahan gaya hidup, yang dimulai dari orangtua. Bila orangtua terbiasa makan di luar dan menyantap makanan cepat saji, tentu saja anak akan meniru. Padahal makanan cepat saji tinggi kalori. Kalau dikonsumsi terus menerus tentu akan menjadi lemak yang menumpuk di tubuh. Karena itu, biasakan anak makan di rumah yang bisa diatur ketersediaan gizinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com