Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru Besar Unair Ciptakan Anti Kanker Herbal!

Kompas.com - 26/06/2009, 19:29 WIB

SURABAYA, KOMPAS.com - Guru besar Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Prof Dr Drs Sukardiman Spt.M.Sc, menciptakan 'Kapsul Androma', obat anti kanker dari bahan herbal.

“Androma itu perpaduan dari kata-kata Latin untuk sambiloto dan kunyit, karena ekstrak antikanker itu memang saya buat dari sambiloto dan kunyit,” kata guru besar Fakultas Farmasi (FF) Unair Surabaya itu.

Dalam konferensi pers menjelang pengukuhan dirinya sebagai guru besar ke-375 di Unair, ia mengaku kapsul anti kanker itu sudah diuji coba pada beberapa hewan uji dengan hasil cukup signifikan, yakni 60 persen mencegah pertumbuhan sel kanker.

“Saya sudah bekerja sama dengan Poli Obat Tradisional RSUD dr Soetomo Surabaya untuk melakukan uji coba pada manusia mulai Juli 2009, kemudian bila hasil uji coba sukses, maka kapsul herbal anti kanker itu akan diproduksi untuk masyarakat umum,” katanya.

Menurut Sukardiman, bahan baku Androma sesungguhnya ada di halaman rumah, yaitu sambiloto dan kunyit, namun orang masih berpikir dua kali, sehingga dirinya berupaya membuat dalam bentuk ekstrak agar orang mudah mengkonsumsi tanpa rasa pahit.

“Kapsul antikanker Androma itu sebenarnya sudah menjadi obat atau OHT (Obat Herbal Terstandar), karena saya membuatnya melalui uji klinis, uji laboratorium, data keamanan, dan prosedur lainnya, namun belum diujicobakan pada manusia,” jelasnya.

Didampingi dua guru besar yang dikukuhkan bersamanya, yakni Prof Dr Agung Pranoto, dr, MKes, Sp.PD, K-EMD, dan Prof Dr Rahmi Jened Parinduri Nasution, SH, MH, ia juga menegaskan kapsul ciptaannya itu bukan hanya berfungsi sebagai obat, tapi juga pencegahan.

“Karena itu, siapa pun dapat mengkonsumsinya, karena itu saya berencana mengembangkan seperti dalam obat China yang memadukan tiga hal yakni obat utama, obat pendukung, dan obat penurun efek samping,” katanya.

Sementara itu, Guru Besar Divisi Endokrin Metabolik, Bagian Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran (FK) Unair Surabaya, Prof Dr Agung Pranoto, dr, MKes, Sp.PD, K-EMD mengatakan, kehamilan juga dapat menyebabkan diabetes.

“Saat kehamilan, tubuh perempuan justru menghasilkan hormon-hormon yang bersifat kontra insulin. Kekurangan insulin dalam tubuh akan mengakibatkan tingginya kadar gula darah dalam tubuh sehingga dapat memicu diabetes,” katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com