Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Mahasiswa Eropa Pelajari Penyakit Tropis

Kompas.com - 06/07/2009, 20:19 WIB

BANTUL, KOMPAS.com -  Penyakit yang dialami penduduk negara-negara tropis, yakni tuberkulosis atau TBC, demam berdarah dengue, dan malaria, menjadi topik menarik bagi 74 mahasiswa-mahasiswi kedokteran dari 19 negara Eropa.

Mereka menjadi peserta International Tropical Medicine Summer School (ITMSS) di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Para mahasiswa ini, antaranya adri Kanada, Amerika Serikat, Austria, Denmark, dan Inggris. Namun ada pula peserta dari Jepang dan Cina.

Selama 6-26 Juli, atau tiga pekan selama liburan semester, mereka mengikuti sejumlah acara, mulai seminar, kunjungan ke rumah-rumah sakit, hingga diskusi, Acara tahunan yang sudah kelima kalinya ini, diselenggarakan Muhammadiyah Medical Student s Activities (mahasiswa Fakultas Kedokteran UMY), yang mempunyai jaringan internasional melalui International Federation of Medical Student Association (IFMSA).

Ingrid, mahasiswi dari University of Vienna (Austria) amat tertarik dengan topik penyakit demam berdarah dengue (DBD). DBD tak pernah saya pelajari di kampus. "Di Austria memang ada nyamuk, tapi hanya menyebabkan gatal-gatal di kulit," katanya.

Demikian juga dengan TBC dan malaria. TBC bahkan sudah bertahun-tahun tak dijumpai di Austria. "Malaria, mungkin ada tapi jumlahnya hanya beberapa kasus. Malaria biasanya diderita pendatang yang ke Austria. Dari literatur yang saya baca, dan internet, malaria banyak terjadi di Indonesia," kata Ingrid.

Andreane, mahasiswi kedokteran dari University of Montreal Canada (Kanada) juga melontarkan hal serupa. "Mengapa penyakit DBD, TBC, dan malaria bisa mengancam di Indonesia, saya itu hal menarik guna dipelajari dan diantisipasi," ujar Andreane.

Ketua Panitia ITMSS 2009, Aulia Rahmawati Hasanin mengatakan, tema penyakit yang biasa dijumpai di negara tropis memang sengaja diangkat. World Health Organization (WHO), badan khusus di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa sudah mempunyai program khusus untuk menanggulangi DBD, malaria, dan TBC di Indonesia.

"Salah satunya adalah, karena tiga penyakit itu masih sulit diantisipasi. Melalui ITMSS, kami coba melihat bagaimana sudut pandang mereka. Kami juga berbagi wawasan tentang penyakit-penyakit apa saja yang biasa dijumpai di Eropa," kata Aulia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com