Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Risiko Kerja Malam Hari

Kompas.com - 11/08/2009, 11:00 WIB

Sebenarnya waktu tidur dari malam hari tidak bisa digantikan menjadi pagi atau siang hari. Itu karena irama sirkadian kita tidak bisa dibohongi. Walaupun kamar sudah digelapkan, tubuh kita tetap mengenali waktu sebagai siang hari.

Tidur diperlukan, terutama malam hari karena di saat tidur banyak hormon yang bekerja. Selain hormon melatonin, hormon yang hanya diproduksi saat gelap, di tahap tidur juga dikeluarkan hormon pertumbuhan.

Hormon ini berperan dalam proses peremajaan sel. Itu sebabnya jika kualitas tidur tidak baik, orang akan kelihatan cepat tua.

International Classification of Sleep Disorder menyebutkan, pekerja shift berisiko lebih tinggi untuk menderita penyakit kardiovaskular dan pencernaan. Bekerja di luar jam normal juga menghilangkan waktu bersosialisasi, sehingga memengaruhi kesehatan jiwa seseorang.

Para pekerja gilir malam juga berisiko mengalami kanker. Pada saat tidur, kadar sel-sel pembunuh alami dalam darah sangat tinggi. Ini adalah sel penguat daya tahan tubuh, termasuk dari serangan sel tumor atau kanker. Karena itu, tidurlah kalau sudah malam. Betah melek cuma mengundang penyakit.

(GHS/Diana Yunita Sari)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com