Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyakit Hipertensi dan Stroke Rambah Masyarakat Pedesaan

Kompas.com - 25/08/2009, 19:58 WIB

MAGELANG, KOMPAS.com - Penyakit tidak menular seperti hipertensi, diabetes melitus, dan stroke, juga banyak diderita oleh masyarakat pedesaan di Kabupaten Magelang. Hal ini diperkirakan terjadi karena kesalahan pola makan akibat kesulitan ekonomi dan krisis keuangan.

Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang Bambang Sugiyanto mengatakan kesalahan pola makan akibat kesulitan ekonomi diantaranya terlihat dari per ilaku masyarakat yang sekarang kerap membeli minyak goreng bekas pakai atau jelantah. "Mereka semata-mata memilih membeli minyak jelantah karena harganya paling murah, dan terjangkau," ujarnya, Selasa (25/8).

Pada tahun 2008, jumlah penduduk Kabupaten Magelang terdata 1,17 juta. Pada tahun yang sama, jumlah penderita hipertensi terdata 26.908 orang, diabetes melitus, 6.602 orang, jantung koroner, 2.790 orang, dan stroke, 967 orang.

Dengan alasan kesulitan keuangan itu pula, warga pedesaan di Kabupaten Magelang cenderung membeli bahan pangan dengan harga termurah. Padahal, harga makanan yang dijual dengan sangat murah biasanya memiliki kualitas kurang bagus, banyak campuran bahan pengawet dan pewarna.

Selain itu, menurut Bambang, kesulitan keuangan juga kerap kali menimbulkan stres, yang pada akhirnya juga mempercepat munculnya penyakit-penyakit tidak menular seperti hipertensi dan stroke tersebut.

Untuk mengetahui prevalensi dan penyebab timbulnya penyakit tersebut di kalangan masyarakat pedesaan, Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang sudah bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah untuk melakukan survei di dua kecamatan sebagai sampel, yaitu Kecamatan Secang, dan Kaliangkrik. Untuk sementara ini, hasil survei belum bisa diketahui.

Namun, sebagai langkah antisipasi, Bambang mengatakan, pihaknya sudah berupaya mendirikan dua pos pembinaan terpadu (posbintu) di Kecamatan Mertoyudan dan Bandongan. Ini serupa dengan posyandu, namun yang dilayani adala h seluruh kelompok umur. Diharapkan, warga dapat mendatangi posbintu ini untuk melakukan check up kesehatan dan sekaligus deteksi dini terhadap penyakit-penyakit tidak menular tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com