Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cairan Pencuci Vagina, Perlukah?

Kompas.com - 07/10/2009, 09:28 WIB

KOMPAS.com  - Para wanita pasti sering sekali melihat berbagai macam kemasan cairan pencuci vagina yang dijual di toko - toko. Saya yakin ada berbagai macam produk yang bisa Anda pilih dengan kemasan yang menarik membuat Anda mungkin tergoda untuk memakainya.

Cairan pencuci vagina ini sebenarnya merupakan campuran air dengan berbagai cairan, bisa baking soda, vinegar atau iodine. Tetapi, untuk situasi kondisi tertentu pemakaian pencuci vagina tersebut harus menggunakan resep dokter.

Wanita biasanya menggunakan cairan ini untuk berbagai macam alasan yang berkaitan dengan mitos atau informasi yang salah. Kira - kira begini alasan para wanita untuk menggunakannya:

- Untuk mencuci bersih sisa periode menstruasi. Sebenarnya ini tidaklah perlu karena vagina akan mencuci bersih semuanya dengan otomatis tanpa perlu Anda cuci.

- Menghindari kehamilan atau penyakit menular seksual (PMS) setelah hubungan seksual. percayalah, justru jika Anda melakukan pencegahan PMS dengan cara ini, justru Anda akan meningkatkan resiko infeksi karena adanya iritasi sehabis pencucian vagina. Demikian juga dengan penggunaan spray atau bedak.

- Mengurangi bau vagina. Jujur saja, sebaiknya jika Anda merasa vagina Anda bermasalah dengan bau, sebaiknya temui saja dokter, cairan pencuci vagina hanya akan membuat kondisi Anda semakin sulit.

- Supaya merasa "bersih". Sekali lagi saya tegaskan, vagina akan bersih dengan sendirinya karena badan kita mempunyai proses alami sehingga kita tak perlu membersihkannya secara manual. Bagaimana caranya? Vagina membersihkan secara otomatis dengan membuat sekresi mukosa sendiri.

- Upaya pengobatan dari dokter yang memang menyuruh Anda. Saya setuju untuk menggunakan pencuci vagina kalau memang harus, akan tetapi ingatlah bahwa Anda harus tetap dalam pengawasan dan kontrol dari dokter yang menyuruh selama Anda memakai produk tersebut.

Oleh karena itu, sebaiknya cairan pencuci vagina tidak perlu dipakai. Kebanyakan dokter di negara kita dan bahkan Persatuan Dokter Obstetri dan Kandungan Amerika pun tidak setuju dengan penggunaan cairan pencuci vagina ini. Semua vagina yang sehat mengandung bakteria dan organisme lain yang disebut flora vagina.

Kandungan asam dalam vagina membuat jumlah bakteria menjadi tidak terlalu banyak. Tetapi dengan Anda mencuci vagina maka keseimbangan asam basa di vagina Anda akan berubah dan bisa menyebabkan iritasi dan infeksi vagina. Selain itu, infeksi vagina dikhawatirkan akan menyebabkan infeksi yang ada menjalar sampai ke rahim dan indung telur.

Menurut American Journal of Public Health mencuci vagina dengan cairan pencuci bisa menyebabkan berkurangnya kesempatan wanita tersebut untuk hamil selama bulan dia memakai pencuci itu sebanyak 30 persen. Untuk itu, cairan pencuci vagina tidak lagi direkomendasikan sebagai cara aman atau sehat untuk membersihkan vagina secara rutin. Satu - satunya cara untuk membersihkan vagina dengan aman dan sehat adalah dengan membiarkan vagina membersihkannya secara otomatis.

Semoga tips ini bisa membantu Anda mengerti mengenai cairan pencuci vagina

dr.Intan Airlina Febiliawanti

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com