Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Isolat Virus Lokal Lebih Pas

Kompas.com - 18/11/2009, 08:01 WIB
SURABAYA, KOMPAS.com — Penggunaan isolat lokal dengan sampel virus asal Indonesia jauh lebih berguna. Dengan demikian, vaksin yang dihasilkan akan lebih efektif mencegah penyakit infeksi. Langkah ini juga mendorong perkembangan penelitian mikrobiologi di Indonesia.

 

”Saat ini hampir 100 persen perusahaan obat mengimpor seed virus (bakal virus) dari luar negeri, baru sekarang ini Universitas Airlangga mengembangkan seed virus, seperti H5N1 dan dengue,” kata Kepala Departemen Mikrobiologi Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga (Unair) Prof Fedik A Rantam, Selasa (17/11) di Institute of Tropical Disease (ITD) Unair, Surabaya, Jawa Timur.

Bakal vaksin (seed vaccine) H1N1 dan H5N1 telah diserahkan secara resmi oleh Unair kepada Pemerintah Indonesia, Senin (16/11). Penelitian virus avian influenza (AI) yang dipimpin Chaerul Anwar Nidom itu sangat mungkin menjadi vaksin AI pertama di dunia.

Perusahaan yang memiliki kapasitas memproduksi vaksin, menurut Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih, di Indonesia juga baru satu yaitu PT Bio Farma.

Tidak cocok

Selama ini, menurut Fedik, perusahaan farmasi enggan meningkatkan penelitian mikrobiologi dan lebih suka mengambil jalan pintas dengan membeli vaksin dari luar negeri.

Namun, sesungguhnya strain virus di Jawa Timur bisa berbeda dengan yang di Papua, apalagi dengan yang dari Eropa.

Karena itu, kata Ketua Perhimpunan Mikrobiologi Indonesia Surabaya ini, ketidakcocokan vaksin bisa menyebabkan vaksin tidak berguna.

Kekebalan yang dituju mungkin tak tercapai dan vaksin tidak berguna. Penyebab penyakit juga tak bisa dinetralkan karena jenis virus yang digunakan pada vaksin tidak cocok.

Selain bakal vaksin H1N1 dan H5N1, ITD Unair juga mengembangkan seed virus dengue dari varian 1 sampai 4. Diharapkan, kata Fedik, bakal vaksin untuk dengue bisa diluncurkan 2010.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com