BANJARMASIN, KOMPAS.com - Sebanyak 114 warga yang tersebar di 13 kabupaten dan kota di Kalimantan Selatan (Kalsel) terserang penyakit "filariasis" (kaki gajah) yang kasusnya ditemukan sejak 2004 hingga 2009.
Kepala Subdinas Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kalsel Sukamto di Banjarmasin, Selasa mengatakan, kini pihaknya sedang gencar melakukan pencegahan dengan memberikan obat-obatan secara gratis.
Menurut Sukamto, seluruh penderita kaki gajah tersebut masing-masing berada di Kota Banjarmasin tiga orang, Banjarbaru lima orang dan Kabupaten Banjar, 34 orang. Selanjutnya, Kabupaten Tapin 23 orang, Hulu Sungai Selatan (HSS) empat orang, Hulu Sungai Tengah (HST) 13 orang, Hulu Sungai Utara (HSU) tujuh orang serta Kabupaten Balangan 11 orang. Selain itu, Kabupaten Tabalong 8 orang, Barito Kuala dua orang, Tanah Laut dua orang, Tanah Bumbu tiga orang dan Kotabaru 29 orang.
"Dengan demikian, total penderita kaki gajah di Kalsel sebanyak 144 orang. Dari jumlah tersebut, seluruhnya telah mendapatkan pengobatan dan proses perawatan," katanya.
Filariasis adalah penyakit menular (Penyakit Kaki Gajah) yang disebabkan oleh cacing filaria yang ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk. Penyakit ini bersifat menahun (kronis) dan bila tidak mendapatkan pengobatan dapat menimbulkan cacat menetap berupa pembesaran kaki, lengan dan alat kelamin baik perempuan maupun laki-laki.