Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengobatan Asma di Rumah

Kompas.com - 13/12/2009, 03:26 WIB

Dr Samsuridjal Djauzi

Istri saya penderita asma. Terakhir berobat ke dokter enam bulan lalu. Hasil pemeriksaan fisik serta fungsi paru baik.

Dokter menganjurkan agar digunakan obat asma hirup, obat tersebut tidak digunakan sejak tiga bulan lalu. Meski tidak minum obat, keadaannya baik. Tetapi, seminggu lalu istri saya terserang asma akut setelah sebelumnya membersihkan kamar tidur, kasur, seprai, dan bantal berdebu.

Malamnya dia batuk-batuk dan pagi hari mulai merasa sesak. Obat asma hirupnya habis. Saya belikan obat tablet di warung, tetapi tidak menolong. Segera saya bawa ke unit gawat darurat (UGD) rumah sakit. Dokter memberikan obat semprot dan suntikan. Sesak masih ada meski berkurang. Akhirnya dia dirawat lima hari di rumah sakit.

Pengalaman ini memberikan pelajaran, meski sudah kelihatan sembuh, serangan asma dapat datang kembali, dapat cepat dan berat.

Apakah memang obat asma tidak boleh dihentikan? Apa obat asma hirupan sehingga harus digunakan terus-menerus? Benarkah efek samping obat asma hirupan lebih berat daripada obat asma minum? Apa yang harus dilakukan jika ada anggota keluarga mengalami serangan asma di rumah? Obat apa yang harus diberikan sebelum membawa penderita ke rumah sakit?

N di C

Asma disebabkan inflamasi kronik saluran napas yang menyebabkan saluran pipa napas peka, mudah menyempit jika terpajan sesuatu, misalnya debu rumah.

Pengobatan asma terdiri atas obat yang melebarkan pipa saluran napas (bronkodilator) dan obat pengurang proses inflamasi. Biasanya obat bronkodilator dapat dihentikan jika penderita tidak sesak lagi (pipa saluran napas sudah melebar kembali).

Namun, obat anti-inflamasi perlu dipakai menerus pada asma persisten. Obat anti-inflamasi bermanfaat mengurangi proses inflamasi dan akan mengurangi kepekaan pipa saluran napas. Diharapkan dalam jangka lama pipa saluran napas yang hiper-reaktif akan menyerupai pipa saluran napas orang tidak asma. Obat ini umumnya golongan steroid. Yang banyak digunakan adalah dalam bentuk obat hirup.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com