Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terseok di MDGs

Kompas.com - 27/02/2010, 02:58 WIB

Dalam hiruk-pikuk perdebatan tentang ke-(tidak)-berhasilan program 100 hari pemerintahan Yudhoyono-Boediono, indikator-indikator pencapaian MDGs tidak jadi pijakan penilaian. Padahal, saat Presiden melakukan audisi calon menteri di Cikeas, pertanyaan kunci yang diajukan kepada beberapa kandidat di sektor kesejahteraan rakyat banyak berkisar pada masalah krusial soal MDGs. Presiden juga mendaulat Nina F Moeloek (yang batal menjadi Menteri Kesehatan) sebagai Utusan Khusus untuk Pencapaian MDGs. Namun, hingga kini, tugas tak pernah terelaborasi maksud dan tujuannya.

Pada September 2010, akan diselenggarakan UN Millennium +10 Summit, di mana setiap kepala negara penandatangan Deklarasi Milenium melaporkan situasi pencapaian MDGs dan evaluasinya. Ini hendaknya jadi momentum penting bagi pemerintah untuk tak hanya berwacana mengenai pencapaian MDGs di Indonesia, tetapi melangkah lebih konkret dengan menyusun peta jalan percepatan pencapaian MDGs.

Rencana pengusulan RUU Penanggulangan Kemiskinan harus dimaknai sebagai langkah penyusunan peta jalan tersebut. Legislasi ini harus berlandas pada komitmen global MDGs dan implementasi Kovenan Internasional mengenai Hak-hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya yang telah diratifikasi RI sejak tahun 2005.

Wahyu Susilo Bekerja International NGO Forum on Indonesia Development (INFID)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com