Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Padi Organik Siap Diuji Coba di Gandus

Kompas.com - 02/03/2010, 04:41 WIB

Palembang, Kompas - Dinas Pertanian Kota Palembang siap menguji coba padi organik jenis IR-64 di kawasan Agropolitan, Kelurahan Pulokerto, Kecamatan Gandus, akhir Maret 2010. Hasil uji coba yang dilaksanakan bekerja sama dengan pihak swasta itu akan dijadikan tolok ukur untuk pengembangan sentra padi organik di Kota Palembang.

Demikian dikatakan Kepala Dinas Pertanian Kota Palembang Masradi, Senin (1/3) di Palembang. Menurut dia, pihaknya sudah menandatangani kesepakatan kerja sama dengan PT Padi Energi Nusantara (PEN), perusahaan asal Jakarta yang bergerak di bidang budidaya tanaman organik. PT PEN juga bersedia menyiapkan benih padi beserta pestisida. Mengenai bibit padi yang ditanam, Masradi menjelaskan, jenisnya IR-64.

Dia menilai padi organik perlu dibudidayakan di Palembang dengan mempertimbangkan aspek keunggulan kualitas, gizi, dan harga jual jika dibandingkan dengan padi nonorganik. Apabila dilihat mulai dari proses tanam sampai panen, padi ini dijamin bebas dari zat kimia.

”Pupuk juga akan digunakan jenis organik, berasal dari bahan alami, antara lain campuran dari kotoran dan dedaunan yang membusuk. Adapun pestisidanya memakai bahan rumput laut. Jadi, berasnya alami karena selama proses tak terkontaminasi zat kimia,” katanya.

Lahan rakyat

Untuk tahap awal, pemerintah menanam padi organik ini di lahan pertanian rakyat seluas 200 hektar. Dari total lahan tersebut, diperkirakan dihasilkan beras sekitar 800 ton. Jika berhasil, beras tersebut boleh dijual oleh para kelompok tani yang sejak awal menggarap lahan pertanian tersebut. Di pasaran Kota Palembang, harga jual beras organik mencapai Rp 15.000 per kilogram.

Pemilihan periode tanam padi akhir Maret-September 2010 ini mempertimbangkan cuaca serta kondisi lahan pertanian di Pulokerto. Jika ditanam sekarang, hasilnya tidak bisa maksimal karena curah hujan yang tinggi membuat lahan pertanian masih terendam air.

”Jika uji coba ini berhasil, pemerintah akan menanam lagi di lahan yang lebih luas, yakni sekitar 1.000 hektar. Targetnya, kurang dari lima tahun lagi Kota Palembang bisa menjadi sentra penanaman padi organik,” kata Masradi.

Kawasan agropolitan Pulokerto layak menjadi sentra pertanian organik maupun nonorganik karena didukung sistem irigasi yang baik. Irigasi dibuat semipermanen dengan menampung air hujan atau mengalirkan air sungai.

Masih terbatas

Berdasarkan data Kontak Tani dan Nelayan Andalan Provinsi Sumatera Selatan, hingga tahun 2009 areal penanaman padi organik di Sumsel masih terbatas. Dari total lahan pertanian seluas 750.000 hektar, lahan tanam untuk padi organik hanya berkisar 10.000 hektar dengan lokasi yang menyebar.

Catatan Kompas, kabupaten yang berhasil mengembangkan padi organik ini adalah Musi Rawas. Tidak seperti di Palembang, uji coba padi organik di awal 2009 ini tidak melibatkan pemerintah, tetapi murni pihak swasta dengan petani. Lahan tanamnya juga kecil, yakni sekitar lima hektar saja. Di tempat ini, jenis padi organik yang ditanam adalah system of rice intensification. (ONI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com