Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos Binus Tolak Pernikahan Sejenis

Kompas.com - 05/05/2010, 09:44 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Orangtua Jane Deviyanti Hadipuspito (23), Bernard Gunawan Hadipuspito-Maria Grace, melaporkan Alterina Hofan (32) ke Polda Metro Jaya dengan tuduhan pemalsuan identitas, karena menentang pernikahan sejenis dan untuk mencegah menzalimi oang lain.

Penegasan Bernard itu dikemukakan melalui pengacaranya, Dewi Susianti, saat ditemui Warta Kota, di Jakarta, Selasa (4/5/2010) malam.

Dewi mengatakan, kliennya melaporkan Alter atas dasar moralitas, etika, dan nama baik keluarga. "Keluarga Pak Bernard tidak ingin menzalimi orang lain. Namun, yang dilakukan Alter, bagi keluarga Pak Bernard adalah dosa besar," ungkap Dewi.

Menurut Dewi, keluarga sangat tahu bahwa Alter adalah perempuan. "Orangtua mana pun tak mau anak perempuannya menikah dengan perempuan," katanya.

Dewi menjelaskan, keluarga Jane adalah orang yang cukup religius. Karena itu, mereka menentang pernikahan sesama jenis. "Kalau keluarga membiarkan, keluarga juga berdosa. Keluarga cuma mau membantu Jane keluar dari dosa," ujarnya.

Menurut Dewi, Alter dikenal orangtua Jane sebagai perempuan. "Alter adalah teman mama Jane, Maria," ucapnya.

Menurut Dewi, perkenalan Alter dengan Maria Jane bermula dari lapangan golf. Alter adalah teman seklub golf Maria Grace sejak 2004. Mereka tergabung dalam Chemical Golf Club di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

"Saat itu AH (Alterina Hofan) masih berpenampilan fisik sebagai wanita dan mempunyai loker di ruangan yang sama dengan Ibu Maria," ucap Dewi  dalam penjelasan tertulisnya di Jakarta, Selasa.

Alter, kata Dewi, adalah alumnus Jurusan Psikologi Universitas Indonesia (UI) angkatan 1996. "Saat kuliah di UI, AH juga masih berpenampilan fisik wanita," ujarnya.

Alter semakin dekat dengan orangtua Jane yang menjadi pimpinan Universitas Bina Nusantara (Binus) tersebut sejak pasangan ini pindah rumah dari Green Garden, Jakarta Barat, ke Jalan Paku Buwono, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Alter sendiri menetap di  Kelurahan Pondok Pinang, Pondok Indah, Jakarta Selatan.

Palsukan identitas

Orangtua Jane melaporkan penculikan anaknya oleh Alter ke Polda Metro Jaya Oktober 2009. Pada Desember 2009, akhirnya keduanya ditemukan di Jayapura, tempat kelahiran Alter.

Dalam laporan resmi bernomor LP2907/K/X/2009/SPK Unit I tertanggal 12 Oktober 2009, Alter dilaporkan atas sangkaan sesuai Pasal 266 KUHP tentang Pemalsuan Identitas dalam Akta Otentik juncto Pasal 263 KUHP dan Pasal 378 KUHP tentang Penipuan.

Alter sejak 30 April lalu ditahan di rumah tahanan negara khusus wanita di kawasan Pondok Bambu, Jakarta Timur, karena Kejaksaan Tinggi  DKI meyakini bahwa dia berkelamin perempuan. Sebelumnya, suami Jane ini sempat ditolak Rutan Pondok Bambu dan dilimpahkan ke Lembaga Pemasyarakatan Cipinang, Jakarta Timur. Namun, di LP Cipinang Alter juga ditolak karena diyakini berkelamin perempuan.

Padahal, kata kuasa hukum Alter dan Jane, Ibnu Siena Bantayan, kemarin, Jane tahu betul siapa Alter dan juga tahu bahwa suaminya itu mengidap sindroma klinefelter atau kelainan kelamin pada pria. "Kasihan Jane, dia menangis terus ketika tahu suaminya ditahan," katanya.

Dewi menambahkan, selalu ada alasan Alter untuk berkunjung ke kediaman keluarga Maria di Paku Buwono, entah untuk memberikan software baru atau membawakan makanan.

"Tetapi, intinya sejak awal Alter memberikan kesan bahwa dia adalah anak yang baik dan peduli terhadap Pak Bernard dan Ibu Maria. Saat itu kedua anak Maria bersekolah di luar negeri sehingga di rumah hanya ada Pak Bernard dan Ibu Maria," ucap Dewi.

Saat itu Alter belum pernah mengenal dan bertemu Jane, baru melihat foto-fotonya yang terpasang di rumah. "Sempat sekali terucap dari Alter bahwa Jane cantik," kata Dewi.

Dewi juga menceritakan, dengan alasan memperbaiki atau meminjam komputer, Alter berupaya meminjam komputer Bernard yang masih online dengan Jane via YM (Yahoo Messenger) atau Facebook. "Kemungkinan, saat itulah awal perkenalan Alter dengan Jane," ujarnya.

Dokter forensik

Sementara itu, dr Munim Idris akan dihadirkan dalam persidangan kasus Alter yang didakwa memalsukan identitasnya sebagai pria demi menikahi Jane. "Saya sudah bertemu dengan dokter Munim, Selasa, dan mengonfirmasi hasil forensik yang menyatakan bahwa jenis kelamin Alter adalah pria," jelas Ibnu, kemarin.

Menurut keterangan Munim, jenis kelamin Alter adalah pria, tetapi dia menderita sindroma klinefelter. Kelainan itu yang menyebabkan Alter memiliki dua kromosom wanita dan satu kromosom pria sehingga payudaranya tumbuh layaknya perempuan.

Pihak Alter berharap hasil pemeriksaan forensik yang dilakukan Munim akan menjadi bukti yang menguatkan di persidangan nanti.

"Kami akan menghadirkan Munim sebagai saksi ahli. Selain itu, hasil pemeriksaan forensik juga akan menjadi alat bukti untuk membantah karena ada hasil visum dan foto-foto," jelas Ibnu seraya menambahkan, Jane juga sudah melaporkan penyidik yang menangani kasus ini ke Direktorat Propam Polda Metro Jaya.

Menurut Ibnu, kliennya telah melapor ke Propam pada 3 Maret lalu. Pengaduan itu dilayangkan karena Jane sama sekali tidak pernah menjadi korban penipuan Alter. Jane sudah diperiksa Senin kemarin di rumah Alter di Pondok Pinang. Jane keberatan disebut sebagai korban pemalsuan identitas berdasarkan hasil penyelidikan polisi atas laporan ibunda Jane.

Menanggapi pengaduan Jane ke Propam, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Boy Rafli Amar mengatakan, ia belum tahu pengaduan apa yang disampaikan Jane.

"Kita lihat saja laporannya apa, apakah ada dugaan penyimpangan proses penyidikan atau ada dugaan terhadap perilaku," ucap Boy kemarin. (bum/sab/ded)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com