Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekerasan Perempuan dan Anak Meningkat

Kompas.com - 22/07/2010, 04:07 WIB

Konsultan perempuan dan anak Yayasan Puspa Indonesia Tarech Rasyid mengungkapkan, meningkatnya rata-rata angka kekerasan terhadap perempuan dan anak adalah akibat maraknya peredaran video porno.

”Di Palembang maupun di daerah lain di Sumsel, VCD porno diperjualbelikan dengan bebas. Sekarang orang seolah sudah memaklumi peredaran video porno,” ujarnya.

Faktor pemicu lainnya, menurut Tarech, adalah penegakan hukum terhadap pelaku kekerasan terhadap perempuan dan anak belum optimal sehingga tidak mampu mengurangi jumlah kasus.

”Polisi kesulitan memproses kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak karena kekurangan bukti dan saksi. Padahal korban adalah saksi dan buktinya bisa diperoleh dari hasil visum,” kata Tarech.

Kekerasan terus terjadi

Secara terpisah, Direktur Eksekutif Women’s Crisis Centre Palembang Yeni Roslaini Izi di sela acara dialog publik bertema ”Pendidikan, Anak, dan Kekerasan” mengemukakan, kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Sumsel bukannya menurun, melainkan makin meningkat. ”Kami berupaya menghentikan kekerasan pada perempuan dan anak melalui berbagai cara, di antaranya melalui acara dialog publik,” kata Yeni.

Yeni juga membenarkan, jenis kasus kekerasan yang paling sering menimpa perempuan dan anak adalah pelecehan seksual, pemerkosaan, dan hubungan sedarah atau incest. Yeni juga meyakini jumlah kasus kekerasan yang terjadi di tengah masyarakat jauh lebih banyak dari yang terungkap. Karena itu, dia mengajak berbagai pihak untuk melaporkan kasus tersebut.

Yeni mengingatkan, kasus kekerasan ini di Sumsel tahun 2010 makin parah. Untuk itu, berbagai pihak diajak meningkatkan kepedualian. (WAD)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com