Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puasa Kok Malah Tambah Melar?

Kompas.com - 30/08/2010, 09:26 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Di bulan Ramadan, umat Muslim melakukan ibadah puasa. Selama 30 hari menahan diri dari rasa lapar dan haus sekitar 14 jam lamanya. Sayangnya, kerapkali ketika waktu buka puasa tiba, nafsu makan yang tergugah. Sajian malah seperti acara pesta, kita pun menyantap segala yang ada. Kalau hal ini berlangsung sepanjang bulan puasa, bukan tidak mungkin berat badan justru melonjak.

Seseorang akan bertambah gemuk saat puasa karena cara berpikir yang salah tentang makna puasa itu sendiri. Karena merasa jatah makan saat puasa berkurang, porsi makanan saat sahur dan berbuka harus lebih banyak. Selain itu, ada pula anggapan saat berbuka dan sahur adalah waktu untuk "memanjakan" tubuh karena esok harinya, sepanjang siang harus berlapar-lapar dan kehausan.

Tak heran, ketika menjelang waktu berbuka, banyak orang "kalap" mata. Semua makanan yang dilihat terasa enak, membuat sajian untuk berbuka, menjadi banyak dan seringnya berkalori tinggi. Contohnya, selain es kelapa, ada yang menambahkan es cendol, kola maupun kue manis.

Makanan pembuka itu saja sudah lebih dari 500 kalori. Belum lagi usai menyantap makanan utama yang sekitar 700 kalori, ada yang masih mencuil makanan ringan, kira-kira sebesar 300 kalori. Tambahkan lagi dengan makan sahur sebesar 500 kalori plus kue sekitar 300 kalori.

Total, dalam sehari, dengan pola makan seperti itu asupannya menjadi 2.300 kalori. Jangan heran kalau usai puasa tubuh bertambah melar karena deposit kalori menjadi berlebihan.

Tetap Sehat Seimbang Supaya betul-betul mendapatkan manfaat sehat puasa, santapan untuk berbuka dan sahur harus dipilih dengan baik. "Ketika berpuasa, bukan berarti tubuh sama sekali tidak mendapat asupan makanan clan minuman. Lebih tepatnya, puasa merupakan proses pengalihan waktu makan," papar Dr. Inayah Budiasti, Sp.GK, MS.

Tubuh tetap mendapat asupan makan utama 2-3 kali, di saat sahur, seusai magrib, dar malam usai tarawih. "Tubuh juga masih mendapat dua kali kudapan di saat berbuka puasa dan beberapa saat menjelang tidur maupun saat sahur," ujar spesialis gizi dari Hanglekiu Medical Center, Jakarta ini.

Bila pola makan dijalankan seperti ini, sesuai pola makan sehat seimbang, mestinya, seusai puasa, berat badan tidak akan bertambah. Tubuh juga lebih sehat karena jadwal makan lebih teratur.

Ketika berpuasa tubuh memiliki waktu untuk "berbenah diri" setelah selama 11 bulan bekerja penuh dan maksimal. Di waktu-waktu tersebut, kata dokter yang kerap disapa Dr. Asti ini, tubuh ibarat "pabrik pengolahan" yang tiada henti bekerja.

Sarana Detoksifikasi Setiap hari tubuh beristirahat hanya sekitar 5-8 jam, ketika kita tidur. "Di waktu itu kita tidak pernah tahu apakah tubuh mengalami pekerjaan yang berlebihan dari makanan clan minuman yang diasup maupun gaya hidup yang dijalani," tambah Dr. Asti.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com