Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lho, Kok Bawa Kondom ke Sekolah?

Kompas.com - 01/10/2010, 21:29 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Berbagai upaya untuk meningkatkan kedisiplinan pelajar terus dilakukan Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Timur. Salah satunya dengan menggelar Operasi Wijaya Kusuma di sekolah-sekolah. Hasilnya cukup mengejutkan, sebanyak 35 siswa dari 120 SMA dan SMK yang dirazia kedapatan membawa sejumlah barang, yang semestinya tidak diperbolehkan masuk ke dalam lingkungan sekolah.

Bahkan, ada siswa yang kedapatan membawa kondom serta menyimpan video porno di telepon genggam miliknya. Selain itu, ditemukan juga puluhan ikat pinggang berkepala besi yang diduga akan digunakan untuk tawuran oleh para pelajar. Banyak juga siswa yang tertangkap basah menyimpan rokok di dalam tas.

Rinciannya, satu siswa kedapatan membawa kondom, 21 siswa membawa gesper berkepala besi, 11 siswa membawa rokok, dan 2 siswa menyimpan video porno dalam telepon genggam.

Pelajar-pelajar tersebut langsung diserahkan kepada pihak sekolah masing-masing untuk diberikan pembinaan serta sanksi atas pelanggaran yang dilakukan.

"Sekolah yang dirazia berjumlah 120. Kasi Pendidikan Menengah dari masing-masing kecamatan yang merekomendasikan sekolah-sekolah yang dijadikan sasaran operasi. Bagi pelajar yang terjaring operasi diserahkan kembali kepada pihak sekolah untuk diberi sanksi dan pembinaan lebih lanjut," kata Suharyanto, Kasudin Pendidikan Menengah Jakarta Timur, Jumat (1/10/2010).

Operasi tersebut melibatkan sejumlah unit terkait seperti aparat kepolisian, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), serta semua pihak sekolah yang bersangkutan. Tujuannya mencegah adanya tawuran pelajar serta perilaku negatif di kalangan pelajar.

"Tapi selama pemeriksaan berlangsung, tidak ditemukan adanya pelajar yang membawa senjata tajam dan narkoba sehingga sampai hari ini, kewenangan terhadap pelajar yang terjaring kami serahkan ke pihak sekolah. Namun, kami tetap mengantisipasi hal itu dengan melakukan operasi lebih lanjut," ujar Suharyanto.

Kasi Pendidikan SMA Sudin Dikmen Jakarta Timur Budianto menambahkan, Operasi Wijaya Kusuma dilakukan dalam rangka memberikan edukasi serta adanya keseriusan pihak sekolah terhadap siswanya. Dengan demikian, operasi tersebut menjadi sebuah cara untuk memberikan efek jera terhadap perilaku siswa yang menyimpang.

"Operasi ini bukanlah hal yang menakutkan karena kami hanya ingin menciptakan kedisiplinan para siswa di dalam lingkungan sekolah. Kami harapkan kepada masing-masing sekolah untuk menciptakan suasana kondusif untuk memberikan pembinaan terhadap siswanya menjadi yang terbaik," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com