Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

India Tersandung Data Malaria

Kompas.com - 21/10/2010, 20:01 WIB
KOMPAS.com – India dianggap masih diharu-biru oleh penyakit malaria. Menurut catatan jurnal media  The Lancet penyakit malaria menewaskan lebih dari 200.000 penduduk di India setiap tahun. Jumlah ini adalah 13 kali lipat dari perkiraan Organisasi Kesehatan Dunia, WHO.
Namun, penelitian baru menunjukkan bahwa jumlah orang yang meninggal dunia akibat malaria di India selama ini diperkirakan jauh lebih rendah dari keadaan sesungguhnya.
Tim peneliti menyatakan angka WHO hanya mencakup kematian akibat malaria di klinik dan rumah sakit. Padahal, banyak warga meninggal akibat penyakit tersebut di rumah.
Ragu
Salah satu penyusun laporan Professor Prabhat Jha mengatakan penyakit malaria merupakan penyebab umum kematian di negara dengan penduduk paling padat di dunia tersebut. "Malaria tidak hanya membunuh anak-anak, tetapi juga banyak orang dewasa," kata Profesor Jha, Direktur Pusat Penelitian Kesehatan Global di Toronto, Kanada.
Para peneliti meminta angka tersebut segera dikoreksi dan perawatan korban malaria diberi dana lebih memadai.
Namun demikian, WHO menolak angka yang dilaporkan the Lancet, sebab jumlah itu diperoleh melalui survei dari rumah ke rumah.
Direktur WHO dalam bidang program malaria global Dr Robert Newman mengakui bahwa metode evaluasi yang digunakan organisasinya saat ini memang mempunyai kelemahan, tetapi meragukan hasil penelitian yang dimuat The Lancet mengenai jumlah kematian akibat malaria di India.
Bagaimanapun, dia menyambut upaya baru untuk menaksir jumlah kematian akibat malaria. "Sangat penting melakukan evaluasi tentang penyebab kematian secara tepat karena setiap penyakit memerlukan penanganan strategis berbeda-beda," katanya.
WHO memperkirakan malaria menyebabkan sekitar 10.000 hingga 21.000 kematian di India pada 2006.
 
 
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com