Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencegahan Penyakit Jadi Prioritas

Kompas.com - 24/10/2010, 04:00 WIB

Manokwari, Kompas - Pencegahan penyebaran penyakit mewabah menjadi prioritas perlindungan kesehatan pengungsi korban banjir bandang Wasior di Teluk Wondama, Papua Barat.

”Tindakan preventif juga tetap dilakukan untuk menghindari penurunan kualitas kesehatan pengungsi. Kondisi psikologi dan fisik pengungsi terbilang lemah. Hal ini membutuhkan penanganan intensif dari semua pihak, setidaknya hingga masa tanggap darurat selesai,” demikian penjelasan Koordinator Pos Kesehatan Pengungsi di Manokwari, Papua Barat, Victor Eka Nugraha Putra, Sabtu (23/10).

Dia menambahkan, ada empat penyakit berpotensi mewabah yang menjadi perhatian, yaitu infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), diare, malaria, dan campak. Kemarin, jumlah penderita ISPA yang masih dirawat mencapai 54 orang, diare 5 orang, sedangkan malaria 5 orang.

Maraknya ISPA, menurut Victor, disebabkan kondisi tempat pengungsian yang berdebu dan panas. Pengungsi yang tinggal di tenda darurat kerap menghirup udara bercampur debu. Hal serupa, lanjutnya, menyebabkan penyakit diare.

Soal temuan kasus malaria pada korban banjir bandang, Victor memastikan, virusnya berasal dari Wasior, bukan dari pengungsian. ”Untuk berjaga-jaga munculnya malaria, ibu hamil dan bayi sudah mendapat 92 kelambu dengan insektisida,” katanya.

Selain tindakan kuratif, tim kesehatan juga melakukan beberapa hal preventif. Di antaranya, kata Victor lagi, pemberian untuk motivasi menyusui bagi ibu yang dilakukan lima konselor kesehatan secara bergantian. Ada indikasi, ibu-ibu di pengungsian menghentikan pemberian ASI dan menggantinya dengan susu formula. ”Kami khawatir, bayi di pengungsian akan menderita kurang gizi apabila hanya mendapat asupan susu formula,” katanya.

Selain itu, lanjut Victor, ada juga pendampingan mental, dengan bantuan psikiater, psikolog, dan perawat jiwa. Tujuannya, membantu pengungsi mengatasi trauma berkepanjangan pascabanjir bandang. (CHE)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com