Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengidap HIV Terus Bertambah

Kompas.com - 30/10/2010, 03:38 WIB

Tangerang, Kompas - Dalam tujuh tahun terakhir, 2004-2010, angka pengidap HIV di Kota Tangerang bertambah. Dinas Kesehatan Kota Tangerang mencatat ada 501 pengidap di 13 kecamatan dan 104 kelurahan se-Kota Tangerang. Empat orang di antaranya meninggal dunia.

”Data itu berdasarkan mereka yang datang sukarela ke dinas kesehatan (dinkes) untuk mengikuti berbagai terapi, termasuk metadon, puskesmas, dan ru- mah sakit pemerintah,” kata Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Pencegahan Lingkungan (P2PL) Dinkes Kota Tangerang Ati Pramudji, Jumat (29/10).

Jumlah itu tidak termasuk penghuni lembaga pemasyarakatan (lapas). Diyakini, banyak pengidap atau mereka yang sudah terjangkit penyakit ini yang belum mau melaporkan karena malu. Tahun 2004, ada 57 pengidap Human Immunodeficiency Virus (HIV). Tahun 2005, jumlah pengidap bertambah 65 orang menjadi 122 orang.

Tahun 2006, jumlah pengidap bertambah 22 orang menjadi 144 orang. Tahun 2007 bertambah 77 orang menjadi 221 orang.

Tahun 2008 pengidap bertambah 62 orang menjadi 283 orang. Tahun 2009, pengidap HIV bertambah 128 orang menjadi 411 orang.

Tahun 2010, hingga pertengahan Oktober, jumlah pengidap bertambah 90 menjadi 501 orang. Dari jumlah itu, dua pengidap masih anak-anak, yakni satu balita. Ada pula 11 ibu hamil.

”HIV bagai fenomena gunung es, masih banyak yang belum terjangkau,” kata Ati.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Lili Indrawati menjelaskan, dari total pengidap itu, 71 persen adalah laki-laki dan 29 persen perempuan.

Kecamatan terbanyak pengidap HIV adalah Cibodas (93 orang), diikuti Karawaci (62), Cipondoh (55), Ciledug (43), dan Jatiuwung (42).

Ati menjelaskan, pola penularan penyakit itu berubah-ubah. Semula, penyebaran atau penularan karena hubungan seks. Lalu beralih ke penggunaan jarum suntik yang tidak steril.

”Kelak, tahun 2011 kemungkinan terjadi kecenderungan pergeseran pola penularan dari jarum suntik kembali ke hubungan seks dengan berganti-ganti pasangan,” ujar Ati.

Menurut Ati, pergeseran pola penularan dari heteroseksual ke jarum suntik itu terkait Peraturan Daerah Nomor 18 Tahun 2005 tentang Pelacuran. Kini, 54 persen penularan penyakit ini melalui jarum suntik secara bergantian. Sisanya, sekitar 46 persen, karena hubungan seks dengan bergantian pasangan.

Setelah tahun 2010 bakal ada banyak razia narkotik sehingga ada kecenderungan tahun 2011 kembali ke heteroseksual.

Lili menjelaskan, Dinkes Kota Tangerang memberikan layanan jarum suntik steril kepada mereka yang terjangkit HIV, yakni di Puskesmas Karawaci, Gondrong, dan Batuceper. Untuk pelayanan terapi metadon, ada di Klinik Metadon di Jalan Hasyim Ashari, Cipondoh. (PIN)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com