Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantuan KRI Tertahan di Teluk Bayur

Kompas.com - 02/11/2010, 10:54 WIB

PADANG, KOMPAS.com — Buruknya cuaca di perairan Mentawai dan keterbatasan sarana pengangkut di Sikakap membuat kapal pengangkut bantuan masih tertahan di Pelabuhan Teluk Bayur Padang. Salah satu kapal pengangkut bantuan yang hingga kini belum bisa berlayar ke Mentawaia adalah KRI Teluk Manado. Padahal, kapal tersebut sudah siap diberangkatkan sejak Senin (1/11/2010) kemarin.

Menurut Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) Teluk Bayur Padang Laksamana Pertama TNI Aswad mengungkapkan, KRI yang sudah dikirim ke Mentawai pun belum bisa menurunkan semua bantuannya. KRI yang dikirim ke Sikakap masih belum bisa menurunkan semua bantuannya di sana. "Cuacanya buruk sehingga kapal yang digunakan mengangkut bantuan dari KRI pun belum bisa merapat. Jadi dari pada berangkat ke sana, tetapi bantuannya tak bisa diturunkan, lebih baik merapat dulu di Teluk Bayur," kata Aswad, Selasa (2/11/2010).

Gelombang tinggi memang menjadi halangan bagi relawan menurunkan bantuan dari kapal-kapal yang sudah berada di Sikakap. Dengan kondisi dermaga yang hanya bisa dirapati kapal-kapal berukuran sedang, Dermaga Pelabuhan Sikakap memang tak bisa digunakan merapat kapal besar seperti KRI.

Bahkan KM Labobar, milik Pelni yang juga digunakan mengangkut bantuan hingga sekarang masih lego jangkar di sekitar perairan Sikakap. Kapal tersebut telah membuang sauh di perairan Sikakap sejak tiga hari lalu. Semua bantuan di KM Labobar belum semuanya diturunkan. Bantuan yang ada di kapal tersebut diturunkan sedikit demi sedikit menggunakan perahu kecil dengan kapasitas angkut terbatas. Kapal-kapal kecil tersebut juga harus berhati-hati karena gelombang laut di perairan Sikakap juga masih cukup tinggi. Mereka tetap harus menunggu gelombang laut cukup bersahabat baru berani merapat ke KM Labobar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com