Dampak terburuk, turbin mati, mesin mati, sehingga pesawat bisa jatuh. ”Logikanya seperti kipas angin. Ketika banyak debu menempel di situ, performa putarannya menurun,” ujar anggota Satgas Mitigasi Bencana Merapi FT UGM, Saptono Budi Samudra.
Alasan itu pula yang membuat Bandara Adisutjipto Yogyakarta kembali ditutup aktivitas untuk penerbangan komersial dan sipil. Penerbangan menuju Yogyakarta direkomendasikan dialihkan ke Bandara Ahmad Yani Semarang yang relatif aman dari dampak abu vulkanik Merapi.
”Sejak pukul 10.00 (Senin), Bandara Adisutjipto kami tutup hingga waktu yang belum ditentukan. Hal ini demi keselamatan karena abu vulkanik Merapi bisa membahayakan penerbangan,” kata Direktur Operasi dan Teknik PT Angkasa Pura I Harjoso Tjatur Priyanto, Senin