Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muda Hisap Mariyuana, Otak Menderita

Kompas.com - 22/11/2010, 12:44 WIB

Kompas.com - Remaja merupakan kelompok yang paling rentan pada penyalahgunaan narkoba. Penelitian ILO tahun 2006 di Jakarta Pusat dan Jakarta Barat menemukan 92 persen anak di bawah usia 18 tahun pernah mengonsumsi narkoba. Fakta ini tentu memprihatinkan, mengingat penggunaan narkoba di usia remaja berpontesi mengganggu fungsi otak.

Dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam pertemuan Society for Neuroscience, dilaporkan bahwa orang yang mulai menggunakan mariyuana di usia remaja lebih rentan mengalami gangguan kognitif. Selain itu, jika mereka masih terus memakai narkoba sampai dewasa, makin besar pula risiko mereka mengalami gangguan dalam fokus dan perhatian.

"Di usia remaja, otak memiliki pola aktivitas yang berbeda dengan orang dewasa. Karena itu penggunaan narkoba di usia ini bisa berdampak pada otak dalam jangka panjang. Apalagi otak remaja baru 80 persen terbentuk dan baru matang perkembangannya di usia 20 tahun," kata Staci Gruber, dari Harvard Medical School yang melakukan penelitian.

Ia dan timnya melakukan penelitian terhadap 29 orang bukan pengguna narkoba dan 35 perokok mariyuana kronik, yakni 20 orang yang mulai menggunakan mariyuana sebelum usia 16 tahun dan 15 orang mulai merokok setelah usia 16 tahun. Ketika penelitian ini dimulai seluruh responden berusia 22 tahun.

Dari hasil tes kognitif, para pengguna mariyuana memiliki hasil tes yang paling buruk. Berdasarkan hasil pemindaian MRI, terlihat adanya gangguan aktivitas di bagian frontal cortex. Frontal cortex merupakan bagian otak yang mengatur fungsi perhatian, pengambilan keputusan dan fungsi luhur lainnya.

"Para pengguna narkoba juga cenderung lebih impulsif. Makin tinggi sifat impulsif mereka, makin buruk hasil tes yang dilakukan," kata Gruber. Ia menambahkan, kaitan langsung pada gangguan fungsi kognitif ini juga ditentukan oleh usia mulai memakai mariyuana dan jumlah yang dihisap setiap harinya.

Beberapa penelitian juga sudah dilakukan untuk mengetahui dampak buruk narkoba. Salah satunya menyebutkan orang yang meggunakan obat penenang mengalami gangguan otak yang berkaitan dengan fungsi memori dan pembuatan keputusan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com