WASHINGTON, KOMPAS.com - Para ilmuwan dari Fakultas Kedokteran Universitas Washington menemukan penyebab mengapa begitu banyak orang yang terserang virus HIV mengalami resistensi insulin yang memicu diabetes dan penyakit jantung.
Menurut mereka, masalahnya terletak pada obat yang mencegah perkembangan AIDS dan memperpanjang umur pasien HIV. Para ilmuwan berharap, penemuan itu akan membuka jalan bagi pengembangan obat antiviral yang lebih aman.
Riset, yang dipublikasikan bulan ini dalam Journal of Biological Chemistry, menunjukkan, obat inhibitor protease HIV secara langsung mengganggu pengendalian kadar gula darah dalam tubuh. Hal ini memicu resistensi insulin, kondisi yang terjadi saat tubuh memproduksi insulin dalam jumlah cukup tetapi tidak digunakan dengan tepat.
Paul Hruz, guru besar pediatrik dan biologi pada Fakultas Kedokteran itu, memimpin sebuah tim yang menemukan inhibitor protease generasi pertama, termasuk obat ritonavir, sebuah protein yang mengangkut glukosa dari darah ke dalam sel yang memerlukan. Hal itu menaikkan kadar gula darah, sebuah pertanda dari diabetes.
"Laboratorium kami menemukan bahwa salah satu efek dari obat ini akan menghambat transportasi glukosa, salah satu langkah paling penting dalam cara kerja insulin. Kini kami menemukan mekanisme utamanya, kami akan mencoba untuk mengembangkan obat baru yang mengobati HIV tapi tidak menyebabkan diabetes," katanya.
Hruz mengatakan sekitar 25 persen pasien HIV mengalami diabetes. Tim tersebut bekerja dengan sebuah pengembang obat untuk menciptakan sebuah obat baru HIV yang juga tidak menyebabkan virus itu menjadi resisten.
Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang menyerang bagian utama sistem kekebalan tubuh, yang menyebabkan tubuh terbuka terhadap serangan infeksi dan penyakit termasuk AIDS, yang merupakan tahap akhir dari penyakit tersebut.
Pemerintah AS memperkirakan terdapat lebih dari 56.000 kasus baru HIV setiap tahun dan lebih dari 25 juta orang meninggal akibat AIDS sejak penyakit itu pertama kali ditemukan oleh Pusat untuk Kendali Penyakit AS pada 1981.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.