Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Posyandu Tak Hanya Layani Imunisasi

Kompas.com - 14/12/2010, 18:45 WIB

Kompas.com - Sebagai ujung tombak layanan kesehatan paling dasar, khususnya untuk anak-anak, Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) sudah diakui manfaatnya oleh masyarakat. Hal itu terbukti dari tingginya kesadaran para ibu untuk membawa anak-anak mereka ke Posyandu. Umumnya anak yang rutin dibawa ke posyandu memiliki status gizi lebih baik.

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan Prof.Ali Khomsan, guru besar dari Departemen Gizi Masyarakat Institut Pertanian Bogor, bekerja sama dengan produsen susu untuk anak, ditemukan 97 persen anak biasa dibawa ke posyandu setiap bulan.

Di posyandu, anak-anak bukan hanya akan mendapatkan imunisasi, tapi juga akan dipantau tumbuh kembangnya. "Peran posyandu sangat besar untuk mencegah gizi buruk dan gizi kurang. Kegiatan penimbangan yang dilakukan secara rutin bisa menemukan kasus-kasus gizi buruk itu dengan lebih cepat," kata Prof.Ali dalam acara peluncuran program Ayo ke Posyandu, Tumbuh Aktif Tanggap di Jakarta (13/12).

Sayangnya, angka kunjungan ke posyandu menurun drastis ketika anak berusia 5 tahun. "Para ibu yang disurvei itu kebanyakan masih memiliki anak batita sehingga mereka rajin ke posyandu sepanjang imunisasi masih diperlukan," kata dosen dari Fakultas Ekologi Manusia IPB ini.

Ia mengatakan, monitoring tumbuh kembang anak seharusnya tetap dilakukan meski mereka sudah lengkap program imunisasi. "Makin sering dibawa ke posyandu, monitoring pola makannya makin baik karena umumnya anak-anak balita sering susah makan," paparnya.

Penelitian yang dilakukan Prof. Ali itu dilakukan tahun 2009-2010 di 9 provinsi yang mencakup 22 kota. Metodologi penelitian yang dilakukan adalah pengukuran langsung, dengan melibatkan 2.334 responden.

Secara umum, 78 persen anak berada dalam status gizi normal atau baik. Ini berarti masih ada 22 persen anak yang berstatus gizi buruk, lebih tinggi dari angka nasional atau sekitar 18,4 persen menurut Riset Kesehatan Dasar 2007 yang dilakukan Kementrian Kesehatan RI.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com