Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stres, Penyebab Gangguan Tidur Berjalan

Kompas.com - 15/12/2010, 14:15 WIB

Misalnya, ingin naik pohon, eh malamnya saat mengalami tidur berjalan ia naik pohon beneran. Yang jelas, tutur Irawan, yang berpraktik di Klinik Anakku Cinere ini, pada beberapa kasus ditemukan gangguan tidur bukan merupakan faktor bawaan dari lahir. "Justru faktor pemicunya berasal dari luar, seperti stres, migren, dan gangguan psiko-sosial atau gangguan tingkah laku."

Namun, pada umumnya gangguan tidur memang bersifat familial. Maksudnya apabila seorang anak mengalami tidur berjalan, mungkin salah satu orangtuanya, om, atau tantenya mengalami hal sama pada masa kecilnya. Hal senada pun diungkapkan Iesye. "Catatan data medical literature di Amerika Serikat pernah terjadi seluruh keluarga mempunyai kebiasaan tidur berjalan, yaitu bapak-ibu, paman-bibi, dan anak-anak semuanya mempunyai kebiasaan sama."

Jangan dibangunkan

Yang jelas, jangan panik tatkala menghadapi anak yang mengalami tidur berjalan. Apalagi sampai berusaha keras membangunkannya. Sebab, saat tidur berjalan, ujar Irawan, anak akan mengalami agitasi (seperti kebingungan). "Karena pada waktu itu fungsi-fungsi otaknya bekerja kuat, padahal ia dalam keadaan tidur. Jadi bila orangtua membangunkannya dengan paksa, anak akan merasa bingung sekali.

Bahkan bisa saja anak bersikap ingin menyerang atau ingin lari," terangnya. Memang, tidur berjalan bisa mengundang bahaya bagi si anak. Karena, saat berjalan ia berada dalam keadaan tidak sadar. Nah, mungkin saja ia kemudian naik tangga atau bahkan naik ke atas pohon. Bukan tidak mungkin, kan, kalau kemudian ia terjatuh. Atau dikhawatirkan ia malah memegang benda-benda tajam yang ada di dalam rumah.

Untuk mengatasinya, sebaiknya orangtua atau siapa saja yang melihatnya berusaha menuntunnya kembali ke tempat tidur secara halus. Jangan justru menjadi cemas berlebihan. "Sehingga menimbulkan stres dan insecurity feeling  atau perasaan tak aman pada anak yang bersangkutan," pesan Iesye.

Lagi pula kecemasan orangtua tidaklah beralasan karena umumnya tidur berjalan tidak menetap sifatnya. "Lebih baik orangtua mengambil langkah-langkah preventif agar anak tersebut terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan. Entah itu terbentur ke dinding atau tembok." Kecuali bila kebiasan ini tidak menghilang dan terus-menerus berulang. "Jadi, bila episode gangguan tersebut terjadi sangat sering, perlu tindakan tertentu."

Dianjurkan segera meminta bantuan psikolog dan dokter. Mungkin psikolog akan mencoba menggali dan meredakan pemicu tidur berjalan, sementara dokter dapat memberikan resep obat yang dapat menekan kondisi atau fase tidur yang lelap dari anak yang bersangkutan. "Tentu saja diperlukan kerja sama dan tindakan lebih lanjut antara dokter dan psikolog atau psikiater anak sehingga bisa mempercepat penanganan."

Apabila anak Anda mengalami tidur berjalan, sebaiknya lakukan beberapa langkah pengamanan seperti yang dituturkan Iesye  berikut ini:

* Pintu dan jendela harus selalu terkunci dan temani anak sewaktu tidur.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com