Jika prurigo sudah menyerang, perlu diberi obat oles (krim, bedak) golongan kortikosteroid. Bila prurigonya terancam infeksi, perlu ditambahkan antibiotik, supaya bisul tak tumbuh. Pada kasus prurigo hebat, pasien perlu minum obat penenang supaya bisa tidur lelap.
"Prurigo harus segera dijinakkan, terlebih bila menimpa anak perempuan. Kalau sampai terinfeksi, akan membuat bekas luka di kulit," ujarnya.
Harus telaten
Prurigo adalah penyakit kulit yang ditandai gangguan kulit berbentuk papula dan nodul atau ukurannya bervariasi, berwarna kecokelatan hingga kehitaman (hiperpigmentasi), berlangsung lebih 6 minggu dan bersifat kambuhan. "Karena Prurigo bersifat residif (mudah kambuh), diperlukan kesabaran dan ketelatenan dalam mengobati penyakitnya," ungkap Dr. Aru.
Penyakit ini tidak berbahaya, tapi membuat penderita merasa risih, tidak nyaman, bahkan tidak percaya diri. Ini dapat dimaklumi karena pada kulitnya timbul bentol-bentol kehitaman dan menebal, terutama di daerah anggota badan (ekstrimitas).
Persoalan yang paling tidak disukai penderita adalah masalah kosmetik. Hiperpigmentasi atau bekas hitam kerap menjadi momok. "Pada usia anak-anak, bekas prurigo tidak perlu diobati dengan obat-obat anti hiperpigmentasi karena kulit anak masih dalam masa pertumbuhan. Biasanya akan pulih sedikit demi sedikit seiring bertambahnya usia," tambahnya.
Pada orang dewasa, untuk meminimalisasi bekas hitam (hiperpigmentasi) sebaiknya berobat ke dokter spesialis kulit agar mendapat obat yang sesuai. Sekali lagi, perlu ketelatenan karena pengobatan itu perlu waktu lama, bisa berbulan-bulan.
Konsumi betakaroten
Menurut Dr. Patna Komala Dewi, Sp.KK, M.Kes, bekas luka di kulit yang susah hilang disebabkan kondisi kulit yang kering. Kulit perlu minyak dan air Minyak berguna untuk melumas permukaan kulit sedangkan air untuk melembabkan melalui jalan darah. Jika air di dalam sel dijaga, kulit akan awet sehat.
"Kondisi kurang kelembaban awalnya disebabkan oleh kurang gizi atau komposisi gizi tidak tepat, misalnya kurang vitamin A dan B. Juga karena kurang sinar matahari, kena efek bahan kimia pada kosmetik, serta sabun mandi yang tidak cocok," imbuhnya.
Untuk mengatasinya, ia menyarankan konsumsi vitamin A dan E minimal selama 3 bulan, memperbanyak asupan buah dan sayur yang mengandung betakaroten, misalnya pisang, telur, asparagus, bawang putih, dan bawang bombai. Plus, minum air putih secukupnya dan sering.
"Jus lidah buaya dicampur wortel, nanas, dan pepaya juga bagus," ujarnya. Untuk perawatan luar, bisa memakai sabun bebas paraben atau sabun mandi organik. Body lotion juga sebaiknya bebas paraben, berbahan dasar air, serta organik.
"Yang perlu dihindari adalah minuman dan makanan manis, makanan dari terigu, gorengan, soft drink, dan alkohol," katanya lagi. (GHS/Putri)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.