Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Segarnya Es Teler, Es Pisang Ijo

Kompas.com - 03/01/2011, 09:22 WIB

Es pisang ijo terbuat dari pisang raja utuh yang telah dikukus, lalu dibungkus dalam gulungan lembaran adonan tepung beras dan pandan wangi. Kemudian, disajikan dengan es serut, sirop rasa pisang ambon, dan bubur santan secukupnya. Jika pisang dalam balutan adonan hijau tadi dipotong-potong, dalam semangkuk es pisang ijo terciptalah warna meriah: hijau, kuning, pink, dan putih. Meriah seperti warnanya, rasa es pisang ijo ini merupakan perpaduan dari legitnya pisang, gurihnya bubur santan, manisnya sirop, yang seluruhnya diselumuti dinginnya es serut yang segar.

Es lain yang juga nikmat disantap kapan saja adalah es kacang merah khas Manado, Sulawesi Utara. Cukup banyak restoran atau rumah makan yang menyajikan es kacang merah, tetapi salah satu racikan es kacang merah yang mantap adalah bikinan Rumah Makan Beautika di Jalan Hang Lekir, Jakarta Selatan. Berbeda dengan es kacang merah lainnya yang es serutnya disirami sirop merah, es kacang merah di Beautika kuahnya kental berwarna kecoklatan.

”Enggak pakai sirop, ini campuran gula merah dan cokelat,” kata Nia, salah seorang pelayan.

Penyajiannya, kacang merah rebus yang legit dan kuahnya tadi disajikan dalam mangkuk, lalu disiram es serut dan susu kental manis putih secukupnya. Jika suka, bisa ditambahkan sesendok daging durian di atasnya. Legit, manis, menyegarkan!

Si "snack" dingin itu...
Jika di kota-kota di Italia, terutama pada musim panas, penjual gelato tampak di mana-mana, maka di jalanan Jakarta penjual minuman es yang senantiasa hadir di mana-mana. Ragamnya amat bervariasi dengan nama yang suka-suka. Mulai dari es buah, es cendol, es cincau, es kolang-kaling, es campur, es kelapa muda, es teler, hingga seterusnya. Es menjadi pelepas dahaga favorit di kota yang senantiasa lembab dan panas.

Tak heran, dalam bukunya, Jakarta Inside Out, sang penulis asal Kanada, Daniel Ziv, memilih es sebagai salah satu topik dalam 152 topik yang, menurut dia, perlu dibahas jika bicara tentang Jakarta. Dalam pengamatan matanya sebagai ekspatriat, betapa berwarnanya ragam es yang dijual di jalanan Jakarta. Mungkin karena itu pula potret penjual es cendol gerobak yang tengah memegang gelas besar berisi cendol hijau kebiruan dan pacar cina berwarna pink terang menjadi sampul bukunya.

Bagi sang penulis itu, berbagai macam es tersebut lebih merupakan semacam snack dingin daripada minuman. Sebab, racikan esnya banyak yang berisi potongan buah-buahan yang harus dinikmati dengan sendok ketimbang dengan sedotan.

(Sarie Febriane)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com