Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pijat Bayi Mestinya Dilakukan Orangtua Sendiri

Kompas.com - 05/01/2011, 14:13 WIB

KOMPAS.com — Pijat bayi memang cara kuno, tetapi tetap bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan bayi. Pijatan dan sentuhan pada tubuh mungil bayi Anda juga menjadi ungkapan cinta yang akan mempererat ikatan batin orangtua dan anak. Itu sebabnya para ahli menganjurkan pijat bayi dilakukan oleh ayah atau ibu, bukan diserahkan ke dukun pijat.

Tak hanya orang dewasa yang suka dipijat. Bayi pun perlu dipijat, terutama saat ia rewel yang menandakan ada rasa tidak nyaman pada tubuhnya. Beberapa orangtua bahkan akan segera membawa si kecil ke dukun pijat bila anaknya jatuh dari tempat tidur, tampak gelisah saat tidur, tidak mau makan, bahkan batuk dan pilek.

Membawa dua anaknya yang masih balita ke dukun pijat juga menjadi kebiasaan Katrine (42), karyawan swasta yang bertempat tinggal di kawasan Bintaro, Jakarta. "Biasanya sih kalau habis dipijat mereka jadi doyan makan dan tidurnya anteng, enggak seperti baling-baling lagi. Karena itu, saya selalu membawa mereka ke tukang pijat sebulan sekali," tutur perempuan asal Bandung ini. Ia mengaku tidak berani memijat sendiri karena khawatir malah akan membuat anaknya salah urat.

Lain lagi dengan Damar (40). Pria kelahiran Yogyakarta ini justru lebih suka memijat putranya sendiri. Ia sengaja membeli VCD dan buku tentang cara memijat bayi. Damar juga banyak bertanya kepada bidan di sebuah rumah sakit swasta terkemuka di Jakarta, yang menangani istrinya selama masa kehamilan hingga melahirkan. Sekarang putranya sudah berusia empat tahun dan masih rutin ia pijat.

"Sejak dia bayi saya sendiri yang memijatnya. Ia enggak pernah nangis, malah seperti menikmati. Saat memijat dia tuh rasanya luar biasa, membahagiakan sekali," ungkapnya.

Usia tiga bulan

Pijat bayi, diungkapkan Dr Utami Roesli SpA, IBCLC, CIMI, merupakan terapi sentuh paling kuno dan populer. Meski kuno, pijat bayi tetap banyak manfaat dan sebaiknya dilakukan secara rutin, setidaknya sebulan sekali.

Sejumlah ahli menyatakan, pemijatan sebaiknya dilakukan setelah bayi melewati usia tiga bulan ketika fisik bayi tidak lagi terlalu lemah untuk dipijat. Sementara ahli lain menyarankan pemijatan dilakukan mulai usia bayi beberapa minggu dengan alasan pijatan dapat membantu bayi melewati masa transisi dari dalam rahim ke dunia luar.

Bagi orangtua yang belum terbiasa memijat, ada baiknya berkonsultasi ke dokter anak atau tenaga ahli terlatih, misalnya bidan.

Hasil suatu penelitian menyatakan, pijat bayi berperan penting meningkatkan ketenangan, pencernaan, dan berat badan si kecil. Studi di Amerika menunjukkan,  pijatan lembut pada tubuh bayi prematur tiga kali sehari selama dua minggu dapat meningkatkan berat badan bayi 47 persen lebih tinggi dibandingkan dengan bayi prematur yang tidak dipijat. Bayi-bayi yang dipijat juga terlihat lebih responsif.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau