Lonjakan harga cabai merah dan cabai rawit yang semakin tak terkendali, dua hari ini di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, diikuti kenaikan harga kentang, bawang putih, dan tomat hingga 20 persen. Kenaikan terjadi karena pasokan dari sentra produksi menurun. Di Pasar Banjaran, Bandung, kentang yang biasa dijual Rp 8.000 per kg menjadi Rp 10.000 per kg, dan bawang merah naik dari Rp 16.000 per kg menjadi Rp 20.000.
Di Jakarta, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, Rabu, menyatakan, Kementerian Perdagangan akan berupaya menjamin tidak adanya gangguan distribusi. Seperti sudah diketahui, masalah utama lonjakan harga cabai adalah penurunan produksi. Kondisi itu disebabkan oleh faktor cuaca dan penyakit.
”Komoditas cabai tidak dapat disimpan lama, seperti beras. Hujan dalam beberapa hari terakhir ini menyebabkan banyak cabai membusuk,” kata Menteri.
Menurut Mari, jika terjadi lonjakan harga untuk cabai tertentu, biasanya masyarakat melakukan penyesuaian secara alami. Jika terjadi kenaikan harga pada jenis cabai tertentu, akan terjadi substitusi terhadap cabai yang kualitasnya lebih rendah. Diharapkan, dalam 1-2 bulan setelah terjadi penyesuaian alami, harga akan kembali normal.
Mari berjanji akan berkoordinasi baik dengan pemerintah daerah maupun kementerian terkait apabila terjadi masalah distribusi